Waikabubak, Kompas
Mereka mengaku terdampar setelah perahu motor yang ditumpangi menabrak karang laut. Bagian buritannya pecah. Akibatnya, perahu tersebut kemasukan air laut dan tenggelam. Namun, semua awak perahu dan penumpangnya selamat.
Ke-52 imigran itu terdiri atas 41 warga Afganistan dan 11 warga Iran. Ada 5 perempuan dan 47 laki-laki. Dari lima perempuan, empat di antaranya adalah anak- anak.
Keterangan Kepala Kepolisian Resor (Polres) Sumba Barat Ajun Komisaris Besar Yayat Jatnika di Waikabubak, Minggu (31/10), para imigran itu ditemukan anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Wonokaka, Jumat lalu, di pantai Wonokaka. ”Mereka mengaku bertolak dari Makassar (Sulawesi Selatan) hari Jumat, 22 Oktober. Artinya, perjalanan mereka sudah sembilan hari,” paparnya.
Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi Kupang Moon Bagari merasa heran karena pengemudi dan awak perahu yang membawa imigran itu berasal dari Lampung. Karena itu, pengemudi dan awak perahu tersebut ikut ditahan di Kantor Polres Sumba Barat di Waingapu bersama imigran gelap tersebut.
Semua imigran itu kini ditangani perwakilan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) Nusa Tenggara Bali bersama Polres Sumba Barat dan pihak Imigrasi Kupang. Mereka akan segera dievakuasi ke Kupang dan ditampung di Rumah Detensi Keimigrasian (Rudenim) Kupang.