Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tahan Tersangka Teroris di Malaysia

Kompas.com - 30/10/2010, 04:05 WIB

Jakarta, Kompas - Polisi antiteror menahan tersangka teroris Taufik Marzuki alias Abu Sayyaf, warga negara Indonesia, di Shah Alam, Selangor, Malaysia. Sebelumnya, Taufik Marzuki yang bertugas mengumpulkan amunisi dan senjata api di Malaysia dan Thailand selatan ditangkap Polisi Diraja Malaysia pada 29 September 2010.

Hal itu diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Ketut Untung Yoga Ana di Jakarta, Jumat (29/10). Taufik Marzuki ditangkap dan dibawa ke Indonesia, Rabu lalu.

Menurut Ketut, Taufik Marzuki merupakan komandan peleton Front Pembela Islam (FPI) Aceh sejak 2009. Selain itu, Taufik juga merupakan peserta pelatihan militer anggota FPI di Pesantren Darul Mujahidin Aceh oleh Sofyan Tsauri.

Menurut Ketut, sebenarnya ada dua tersangka teroris dari Indonesia yang bergerak di Malaysia dan Thailand selatan dan bertugas sebagai pencari atau pengumpul amunisi serta senjata api. Satu orang lagi belum diketahui identitasnya dan masih dalam tahap penyelidikan polisi antiteror dari Indonesia serta pihak kepolisian Malaysia.

Ketut menjelaskan, Taufik, termasuk satu orang lagi yang belum diketahui identitasnya, memiliki hubungan dan keterkaitan dengan terpidana teroris Toni Togar. Toni Togar adalah narapidana kasus peledakan bom gereja-gereja di Pekanbaru, Riau, pada malam Natal tahun 2000. Toni Togar divonis 20 tahun penjara dan masih menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Siantar, Sumatera Utara.

Sebelumnya, mantan Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri pernah menjelaskan, Toni Togar diduga masih mengendalikan aksi terorisme, khususnya perampokan di Bank CIMB di Medan, melalui penjara.

Ketut menjelaskan, Taufik juga merupakan Panglima Al Qaeda Serambi Mekkah wilayah Pidie, Aceh.

”Taufik pernah ditugaskan oleh Sofyan Tsauri untuk membawa senjata jenis AK-47 dan dua magasin dari Jakarta ke Aceh dalam rangka pelatihan militer di Jalin, Jantho, Aceh Besar,” kata Ketut. Pada 12 Juni 2010, Taufik berangkat ke Malaysia dengan paspor Indonesia palsu atas nama Sulaiman Tarmizi. (FER)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com