Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Cegah Punahnya Bahasa Aborigin

Kompas.com - 29/10/2010, 03:17 WIB

"Kata 'popok' telah diterjemahkan menjadi 'wornubalta', dari 'wornu' yang berarti 'pantat' dan 'balta' untuk 'menutupi'," katanya.

"Seperti halnya beberapa kata juga telah diciptakan untuk istilah seperti telepon, televisi dan komputer," katanya.

Namun, Walsh mengatakan bahwa bahasa sering kali bukan menjadi prioritas bagi warga Aborigin, yang menempati posisi dua persen dari total penduduk Australia.

Warga Aborigin merupakan kelompok yang paling tidak beruntung.

Angka harapan hidup bagi warga Aborigin, yang diakibatkan oleh penyebaran alkoholisme dan tingginya angka pengangguran, lebih rendah 11,5 tahun dari warga lain Australia, sedangkan angka kematian dua kali lebih banyak.

"Sebuah bahasa bisa dihidupkan kembali, tetapi itu tergantung dari keinginan komunitas dan kesediaan dari para ahli bahasa, beberapa komunitas masih terbagi-bagi dan mereka hanya bergelut untuk bertahan hidup, bahasa bukan menjadi prioritas mereka," kata Walsh.

Bagaimanapun, pengakuan baru-baru ini terhadap bahasa pribumi telah memberikan dampak yang cukup berarti. "Sekolah yang menawarkan program bahasa Aborigin akan mengakui dan menghargai keberadaan bahasa dan budaya tersebut," kata Susan Poetsch, yang mengajar para guru bahasa Aborigin di Universitas Sydney.

"Peningkatan terhadap penghargaan dan kebanggaan bagi siswa yang mempelajari kebudayaan dan bahasa Aborigin, memiliki dampak yang positif terhadap kehadiran dan partisipasi mereka di sekolah," katanya kepada AFP.

Walsh mengatakan bahwa beberapa riset menunjukkan bahwa hal itu dapat memperbaiki kesehatan fisik dan mental, sementara orang-orang yang kehilangan identitasnya relatif penuh konflik. "Dalam proses mendapatkan kembali bahasa aslinya, mereka mulai menjadi seseorang yang lebih bermanfaat di komunitasnya sehingga hal itu mengubah hidupnya di lingkungan sekitar," katanya.

Namun, pakar lain kurang optimistis. Dicontohkan, di wilayah Northern Territory merupakan satu-satunya tempat keberadaan sekolah-sekolah yang menggunakan dua bahasa, tetapi suatu perubahan telah terjadi. Mulai saat ini, sekolah-sekolah di sana akan memulai pelajaran setiap hari dengan bahasa Inggris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com