Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbatasan Makin Ganas, 13 Pemuda Tewas

Kompas.com - 25/10/2010, 07:28 WIB

CIUDAD JUAREZ, KOMPAS.com - Sekelompok pria bersenjata kembali menebar aksi mautnya pada hari Sabtu (23/10) di Ciudad Juarez, kota perbatasan di Meksiko utara. Mereka menembak mati 13 remaja dan pemuda yang sedang bersukaria merayakan pesta ulang tahun seorang remaja.

Sekitar 20 pria bersenjata api, dengan menumpang dua mobil, menyerang dua rumah bertetangga di perumahan kelas menengah bawah di Distrik Horizontes del Sur, Ciudad Juarez, ibu kota Chihuahua. Saat itu 33 anak muda sedang bersukaria merayakan hari ulang tahun ke-15 seorang remaja pria. Mereka menembak membabi buta hingga 13 orang tewas seketika.

Berdasarkan hasil identifikasi polisi, para korban tewas berusia 13 tahun hingga 32 tahun. Jaksa Agung Chihuahua, Carlos Salas, dalam jumpa pers menjelaskan, di antara korban tewas itu ada 6 perempuan. ”Sebagian besar korban tewas itu adalah pelajar sekolah menengah atas,” kata seorang remaja yang luput dari serangan tersebut.

Salas menjelaskan, kekerasan senjata itu juga menyebabkan 20 orang lain terluka, termasuk seorang bocah pria berusia 9 tahun. Beberapa korban dibawa ke rumah sakit. ”Saya ingin mati bersama putriku. Kami ingin keadilan meski putri saya takkan hidup lagi,” kata seorang ibu meratapi putrinya berusia 19 tahun yang juga tewas.

Polisi menemukan 70 selongsong peluru. Petugas menduga, kekerasan ini melibatkan geng atau kartel narkoba. Ciudad Juarez, kota di seberang El Paso, Texas, Amerika Serikat, telah lama menjadi medan perang antara kartel Sinaloa dan Juarez. Mereka ingin menguasai jalur gemuk peredaran narkoba lintas negara ke Texas.

Kota paling mematikan

Ciudad Juarez termasuk salah satu kota paling mematikan di dunia. Dari sudut kekerasan akibat narkoba, kota ini justru paling mematikan sejagat. Pedagang buah di kota ini, seperti pernah dikutip Harper’s Magazine, sampai mengatakan, ”Iblis pun takut tinggal di sini.”

Ciudad Juarez, kota berpenduduk sekitar 2,1 juta orang, memiliki sekitar 100.000 pencandu, tidak termasuk kaki tangan, pengedar, dan jaringan besar kartel narkoba. Kartel lokal terkenal selain Juarez adalah Los Rebeldes, El Diablo, dan El Grande. Kartel Sinaloa, sering bertarung dengan Juarez, berasal dari pantai barat.

Sejak awal tahun hingga Oktober 2010, 200.000 lebih warga telah pindah keluar dari Ciudad Juarez. Jumlah korban tewas akibat kekerasan dalam 10 bulan terakhir ini sekitar 2.000 orang. Dalam tiga tahun terakhir, lebih dari 6.500 orang tewas. Mereka umumnya dibantai dan ditembak mati antara lain di bar, restoran, dan klinik rehabilitasi narkoba.

Dalam tahun 2010 hingga Oktober, kekerasan yang menyasar rumah pribadi terus meningkat. Sebelum kasus terbaru ini, tepatnya pada 7 Oktober, sekelompok pria bersenjata menyatroni dua rumah. Sebanyak 7 orang tewas di sebuah rumah yang sedang menggelar pesta keluarga. Selain itu, 2 orang juga tewas di rumah tetangganya.

Sebelumnya, 31 Januari lalu, 23 orang tewas dalam dua kekerasan akibat narkoba di Ciudad Juarez. Salah satunya akibat kelompok bersenjata menyerang sebuah rumah yang tengah menggelar pesta ulang tahun remaja SMA. Di antara korban tewas, ada 16 pelajar. Pada 11 Juni, sekelompok pria bersenjata juga menembak mati 19 orang di klinik rehabilitasi narkoba.

Kekerasan terbaru pada hari Sabtu itu juga terjadi tidak jauh dari kasus 31 Januari. Selain itu, dua rumah yang diserang juga terletak 1,5 kilometer dari tempat penyergapan kelompok bersenjata terhadap seorang perempuan, mantan menteri keamanan negara, pada April lalu. Ia selamat dari sergapan itu, tetapi kemudian meletakkan jabatannya.

Korban kekerasan akibat perang antarkartel narkoba di Meksiko kini mulai menyasar ke kompleks perumahan. Korban paling banyak adalah remaja, pelajar dan atlet. Kata penyidik, 13 anak muda yang tewas kali ini akibat geng Juarez yang mencari anggota geng Sinaloa. Di seluruh Meksiko, dalam lima tahun terakhir lebih dari 29.000 orang tewas akibat kekerasan narkoba.(AP/AFP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com