Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi di Irak Didukung Dana dan Sumber Daya Manusia Asing

Kompas.com - 25/10/2010, 03:42 WIB

Dokumen rahasia yang dirilis situs WikiLeaks, seperti dikutip jaringan televisi Al Jazeera, mengungkap operasi Tanzim Al Qaeda di Irak yang mendapat dukungan dana dan sumber daya manusia dari luar serta keterlibatannya dalam aksi-aksi ledakan di negara itu.

Dokumen rahasia itu mengutip ribuan laporan lapangan menyinggung keberhasilan pasukan AS menangkap ribuan gerilyawan asing meskipun kemudian sulit menentukan kewarganegaraan mereka. Hal itu karena sebagian besar gerilyawan asing tersebut membawa paspor palsu dan bahkan ada yang sama sekali tidak membawa surat identitas.

Akan tetapi, dari sebagian gerilyawan asing yang membawa dokumen sah menunjukkan bahwa Arab Saudi dan Suriah adalah sumber utama asal gerilyawan asing yang datang ke Irak untuk membantu perlawanan kaum Sunni terhadap pendudukan AS.

Pada tahun 2004 pasukan AS menangkap sekitar 20 gerilyawan asing asal Suriah. Dan berturut-turut ditangkap, 55 gerilyawan asing (2005), 43 gerilyawan asing (2006), 34 gerilyawan asing (2007), dan 12 gerilyawan asing (2008).

Gerilyawan asing asal Arab Saudi yang telah ditangkap sebanyak 58 orang sejak tahun 2004 hingga 2009. Sebanyak tujuh pengusaha Arab Saudi juga ditangkap karena dituduh mendanai operasi Tanzim Al Qaeda di Irak.

Menurut dokumen rahasia itu, Tanzim Al Qaeda berhasil merekrut anggota wanita dengan tujuan untuk memudahkan lolos melewati pos-pos pemeriksaan militer AS ataupun aparat keamanan Irak.

Anggota Tanzim Al Qaeda dari kaum wanita tercatat melakukan 8 serangan bunuh diri di Irak tahun 2007 dan 15 serangan bunuh diri tahun 2008. Serangan itu di antaranya serangan bunuh diri di lapangan sepak bola kota Diyali yang membawa korban 29 orang tewas.

Tanzim Al Qaeda juga merekrut pemuda-pemudi berusia 11 tahun hingga 15 tahun pada periode 2008-2009. Seorang di antaranya adalah pemuda loyalis Tanzim Al Qaeda berusia 14 tahun yang melakukan serangan bunuh diri di kota Kirkuk pada Mei 2009.

Adapun sumber pendanaan Tanzim Al Qaeda di Irak disebutkan berasal dari sumber-sumber dana di luar negeri, seperti Suriah, Arab Saudi, Qatar, dan negara Arab kaya lain di Teluk, serta sebagian juga dari dalam negeri Irak sendiri.

Sebagian dana Al Qaeda didapat pula dari uang tebusan, dari pembebasan sandera yang mereka sekap dengan imbalan uang tebusan itu. Tanzim Al Qaeda juga mendapatkan dana dari perampokan atau pencurian, seperti perampokan uang lebih dari satu juta dollar AS di kantor Kementerian Perminyakan di kota Mosul pada Desember 2008.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com