Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Tak Lindungi Kader Korupsi

Kompas.com - 24/10/2010, 20:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahmad Mubarok, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat menolak penilaian pihak Indonesian Corruption Watch (ICW) bahwa partainya melindungi sejumlah kader yang diduga terlibat korupsi. Partai Demokrat, kata dia, tetap berkomitmen memberantas korupsi.

"Komitmen pemberantas korupsi jelas, tidak ada pembelaan terhadap kader (yang diduga korupsi)," kata Mubarok saat diskusi di Jakarta, Minggu (24/10/2010), ketika dimintai tanggapan pernyataan pihak ICW.

Dikatakan Mubarok, semua pihak harus tetap berpegang pada asas praduga tak bersalah terhadap para tersangka korupsi. Mengenai lamanya proses hukum terhadap para kadernya, Mubarok malah mempertanyakan kinerja penegak hukum, salah satunya kejaksaan yang menangani kasus itu.

"Apa pinternya si pelaku atau lemahnya kejaksaan? Kalau jelas korupsi nggak ada kompromi," ucap dia.

Pembicara lain, Bibit S Riyanto, salah satu pimpinan KPK ketika ditanya apakah KPK akan mengambil alih kasus-kasus itu, mengatakan, pihaknya harus berkoordinasi dengan kejaksaan atau kepolisian. Jika kedua institusi itu tidak mampu lagi menangani, KPK dapat mengambil alih penanganan kasus itu.

"KPK kalau bertindak menetapkan tersangka seseorang pasti masuk pengadilan," tegas dia.

Seperti diberitakan, ICW mencatat setidaknya ada tujuh tersangka korupsi yang 'loncat' ke Partai Demokrat setelah ditetapkan tersangka. Menurut ICW, ada kesan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat melindungi para oknum yang terlibat korupsi.

Data ICW, para kader itu ada yang sudah ditetapkan tersangka sejak tahun 2008, 2009 dan kasusnya tidak masuk ke pengadilan hingga saat ini. Bahkan, mereka dapat menjadi Gubernur, anggota DPR, atau mencalonkan menjadi Gubernur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com