Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasi Bumbung nan Eksotis...

Kompas.com - 23/10/2010, 16:35 WIB

Oleh: Pingkan E Dundu dan Soelastri Soekirno

Nasi adalah makanan pokok favorit yang sudah sangat kental dengan lidah kita. Nasi putih, nasi kuning, dan nasi goreng menjadi menu sehari-hari. Akan tetapi, pernahkah Anda menikmati nasi bumbung yang eksotis itu?

Bumbung adalah bahasa Jawa yang artinya ’bambu’. Selama ini, jenis makanan yang kita kenal sudah umum dimasak di dalam bambu adalah kue putu dan lemang (terbuat dari beras ketan). Aroma kue putu yang sedang dimasak di dalam bambu akan tercium amat wangi. Membuat lidah serasa ingin menyantapnya.

Barangkali berangkat dari eksotisme itulah para pencinta kuliner membuat kreasi nasi bambu. Nah, akhir-akhir ini di Jakarta dan sekitarnya nasi bumbung atau bambu mulai populer. Memang belum banyak restoran penyaji nasi jenis ini dan mereka memiliki rasa masakan yang berbeda-beda. Toh pada akhirnya pilihan berbalik kepada selera penikmat kuliner itu sendiri.

Di tiga restoran yang kami kunjungi, cara memasak nasi bambu ternyata berbeda-beda. Rumah makan Nasi Jambronk dan Nasi Bumbung di Ruko Paramount Center Blok A-26, Jalan Raya Kelapa Dua, Gading Serpong, Tangerang, punya cara unik dan melewati cara yang agak panjang.

Awalnya beras dimasak sampai setengah matang. Selanjutnya, nasi tersebut dicampur dengan potongan wortel, sawi, telur, sosis, atau ikan asin, daun bawang dan dibungkus dengan selembar daun nyiur. Bungkusan itu selanjutnya dimasukkan ke dalam bumbung atau potongan bambu berukuran tinggi 15 sentimeter dengan diameter enam sentimeter.

Potongan bambu lalu dikukus. Nasi tersebut disajikan dengan anyaman bambu dengan alas daun pisang yang dihiasi irisan mentimun dan tomat serta kerupuk. Cara makannya unik, tinggal menarik ujung daun nyiur yang sengaja dibentuk sehingga orang mudah menariknya ketika akan memakannya.

Nasi bumbung disajikan dengan lauk seperti gurame bakar atau goreng, ayam dan bebek goreng atau bakar, lele goreng, udang, cumi, dan tahu atau tempe goreng, serta empal.

Menyantap makanan ini lebih pas jika dipadukan dengan segelas teh tarik, aneka jus buah, teh hangat, atau wedang wayang.

Cara berbeda dilakukan oleh juru masak nasi bambu di Pondok Bambu Nyam-nyam di Kalibata Utara, Jakarta Selatan. Seluruh proses pembuatan nasi bambu dilakukan di luar wadah bambu.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com