KOMPAS.com – Israel tengah mendapat angin sebagai dampak pencabutan moratorium pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat. Alhasil, sebagaimana catatan organisasi Peace Now, baru sebulan lewat, Israel sudah membangun hingga 700 unit rumah baru.
Kelompok penekanan yang berbasis di Israel tersebut direncanakan akan mengumumkan temuan mereka lebih rinci pekan depan sebagaimana media AP dan AFP melaporkan pada Kamis (21/10/2010).
Proses pembangunan rumah ini terhitung empat kali lebih cepat dibanding pembangunan sebelum diterapkan moratorium tahun lalu.
Seorang juru bicara Otorita Palestina mengatakan data terbaru tersebut sangat mengkhawatirkan dan menunjukkan bahwa Israel tidak serius dengan proses perdamaian. Namun juru bicara organisasi yang memayungi pemukim Yahudi mengatakan mereka tidak menghitung jumlah rumah. Lalu, permukiman perlu dibiarkan tumbuh secara alami.
Perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina terancam bubar setelah pemerintah Israel menolak untuk memperpanjang pembekuan pembangunan permukiman Yahudi.
Palestina telah menolak kembali ke meja perundingan kecuali bila pembangunan permukiman dihentikan. Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengabaikan seruan internasional untuk memperpanjang masa pemberlakukan moratorium guna memungkinkan perundingan damai.