Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluru Darfur Buatan China, Katanya...

Kompas.com - 21/10/2010, 17:31 WIB
KOMPAS.com – Selongsong peluru berpotensi jadi biang seteru. Soalnya, menurut dugaan, peluru itu buatan China. Ironisnya lagi, peluru-peluru itu dimuntahkan dari senjata-senjata yang dipakai untuk menyerang pasukan penjaga perdamaian PBB di Darfur.
Nah, laporan itulah, sebagaimana catatan media massa AP dan AFP pada Kamis (21/10/2010), yang membuat kesan ketegangan antara PBB dan China. Walau, memang tak ada informasi yang membuktikan kalau amunisi itu dijual langsung ke pemerintah Sudan.
 Para diplomat di PBB mengatakan China berupaya memblokir laporan tentang dugaan pengiriman amunisi Cina di kawasan Darfur, Sudan.Pengiriman ini melanggar embargo senjata internasional.
Diplomat Cina Zhao Baogang, pada pihak lain, mengatakan kalimat-kalimat yang terdapat dalam laporan ke PBB ini tidak jelas dan kabur.
Internasional
Para diplomat mengatakan ketua komite yang menangani laporan ini, Dubes Austria untuk PBB Thomas Mayr-Harting setuju untuk memperbaharui laporan dan melengkapinya dengan beberapa informasi pendukung.
Namun mereka menegaskan isi laporan itu sendiri tidak akan diubah dan besar kemungkinan akan dikirim secara resmi kepada 15 anggota Dewan Keamanan pekan depan.
Peraturan internasional membolehkan penjualan senjata ke Sudan dengan syarat pemerintah Sudan menjamin senjata tersebut tidak dipakai di Darfur.
Di kawasan ini terjadi pertempuran antara pasukan pemerintah dan kelompok-kelompok pemberontak yang menewaskan sekitar 300.000 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com