Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turkish Food Festival di Shangri-La

Kompas.com - 18/10/2010, 22:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hotel Shangri-La Jakarta ikut memeriahkan Hari Nasional Turki, yang jatuh pada tanggal 29 Oktober 2010, dengan menyelenggarakan Turkish Food Festival atau Festival Masakan Turki di Restoran Satoo, mulai  20 Oktober hingga 5 November 2010.

"Di resto ini, para tamu dapat menikmati keunikan cita rasa kuliner ala Turki yang dipersiapkan secara spesial oleh para Turkish guest chef. Dengan pengalaman di berbagai restoran ternama di berbagai belahan dunia, para chef menghadirkan hidangan-hidangan khas Turki di open kitchen stations di Satoo selama festival berlangsung," kata Director of Communications Hotel Shangri-La Jakarta, Ratna Sjamsiar Idris, Senin (18/10/10).

Turkish Food Festival tersedia di Restoran Satoo tersedia pada jam makan siang dan makan malam dengan harga mulai dari Rp. 185,000++ per orang.

Para tamu dapat menstimulasi selera makan mereka dengan serangkaian hidangan pembuka berupa meze atau pilihan salad dan sayuran yang diolah menggunakan minyak zaitun.

Di antaranya adalah K s r (salad gandum tradisional Turki), ?ak?uka (sayuran-sayuran Mediterania yang digoreng kering dengan saus tomat homemade), Fesle?enli Karides Salatas (salad udang dengan rempah-rempah), Taze Ki ?ni ?li Ahtopot Salatas (salad gurita dengan bumbu ketumbar), Sar msakl Yo?urtlu K zartma  (sayuran goreng dengan saus yoghurt) dan Zeytinya?l Enginar (artichoke yang dimasak dengan minyak zaitun).

Membawa petualangan kuliner para tamu lebih jauh lagi, tersedia serangkaian hidangan utama atau dalam bahasa Turki disebut ana yemekler. Hidangan-hidangan tersebut antara lain adalah Adana Kebab (sate baso tradisional), Izgara Köfte (baso panggang a la Turki), Kuzu Tand r ve ?ç Pilav (tandori daging domba a la Turki dengan nasi pilaf kaya bumbu), Levrek Bu?lama (ikan sea bass kukus), Patl can Kebab (kebab terung) dan Beyti Kebab .

Untuk menutup rangkaian hidangan khas Turki, tersedia pula berbagai pilihan hidangan penutup a la Turki yang manis dan lembut, atau dalam bahasa Turki disebut tathlar.

Salah satu hidangan penutup khas Turki yang terkenal adalah A?ure atau dikenal juga dengan nama Puding Nuh (Noah’ s Pudding) yang terbuat dari biji-bijian, buah-buahan dan kacang-kacangan. Nama hidangan tersebut diambil dari kisah mendaratnya bahtera Nabi Nuh dimana keluarga Nabi Nuh merayakan peristiwa tersebut dengan hidangan khusus. Karena bahan makanan yang tersisa dalam bahtera hanya sedikit, hanya tersisa biji-bijian dan buah-buahan kering, bahan makanan tersebut diolah sedemikian rupa hingga menyerupai pudding.

Berbagai pilihan hidangan penutup lainnya antara lain adalah Sak zl F r n Sütlaç (puding nasi yang dipanggang di dalam oven), ?ekerpare (pastry lembut yang dipanggang dan dicelupkan ke dalam sirup kental), Cevizli Bal Kaba? Tatl s (hidangan penutup yang terbuat dari labu), Pi ?maniye (floss halva) and F st kl Baklava  (hidangan tradisional berupa pastry a la Turki dengan kacang pistachio atau walnut).

Khusus dari tanggal 20 hingga 28 Oktober 2010, para tamu yang datang untuk makan malam di Satoo dapat menikmati berbagai atraksi musik dan tarian yang didatangkan langsung dari Turki, seperti tarian tradisional, tari perut atau belly dance, grup perkusi, ice cream shoman dan pembuat kopi khas Turki.

Es krim a la Turki memiliki ciri khas teksturnya yang legit dan tidak cepat mencair. Kelegitan teksturnya berasal dari bahan baku yang digunakan bernama salep atau umbi pohon anggrek yang dikeringkan dicampur dengan bahan pengental. Es krim turki pada umumnya dijual di gerobak-gerobak kaki lima. Yang membuat es krim Turki ini semakin menarik adalah atraksi penjualnya saat menyajikan es krim kepada pembeli dimana ia memainkan sejumlah trik yang mengendalikan kecepatan tangan untuk mengelabui pembeli seperti suatu atraksi sulap.

Kopi memiliki peran penting dalam budaya Turki. Menurut sejarahnya, pembuat kopi (coffee makers) menyiapkan dan menyajikan kopi untuk Sultan melalui serangkaian ritual. Pada zaman ini kegiatan minum kopi telah menjadi pusat interaksi sosial dan politis di Turki.

Turki adalah negara yang kaya dengan tradisi khususnya tari-tarian dan musik. Tari perut atau belly dance pada awalnya dikembangkan oleh kaum pagan untuk menghormati keagungan wanita karena kemampuannya melahirkan kehiduan. Tarian ini melibatkan gerakan-gerakan rumit pada pinggul, perut dan ekpresi wajah. Belly dance di era modern umumnya dipertunjukkan di acara pernikahan dan acara-acara bergengsi lainnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com