Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

73 Imigran Iran-Afghanistan Ditangkap

Kompas.com - 17/10/2010, 21:51 WIB

GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com - Sebanyak 73 orang asing yang diamankan Polres Gunung Kidul, DIY, Minggu adalah imigran gelap yang akan meminta suaka politik di Australia.

"Mereka imigran gelap yang akan meminta suaka politik di Australia terkait dengan konflik di negara asal mereka," kata Komandan Kodim 073 Gunung Kidul, Letkol Arm. Budi Eko Mulyono, Minggu (17/10/2010).

Mereka yang berdalih sebagai wisatawan dan tenaga pendidikan dari Iran dan Afghanistan itu, ke Indonesia dalam rangka studi banding.

"Kemudian mereka akan menyeberang ke Australia dan keberadaan mereka sudah kami pantau sejak satu minggu lalu, setelah mendapat informasi dari pusat," katanya.

Pihaknya sudah mengkondisikan satuan intel Kodim 073 Gunung Kidul di lokasi penyeberangan sejak Jumat lalu.

"Kami sudah mendapat informasi terkait kedatangan mereka sejak satu minggu lalu dan secara intensif kami lakukan pemantauan siang dan malam dengan menerjunkan personel dari kesatuan intelijen sejak Jumat, karena prediksi kami mereka akan menyeberang antara Jumat sampai Minggu dan ternyata pada Sabtu malam mereka menyeberang," katanya.

Menurut dia, proses perjalanan sampai penyeberangan para imigran gelap itu sudah diatur dengan rapi oleh sindikat biro jasa perjalanan international yang berkantor di Kanada, yang memiliki jaringan sampai tingkat bawah serta melibatkan sejumlah nelayan di Pantai Gesing, Gunung Kidul.

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah dusun di Pantai Gesing dengan melibatkan kepala dusun, ketua RT, serta nelayan untuk sepakat tidak membantu mereka melakukan penyeberangan, namun salah satu nelayan bernama Tugiran ternyata membantu mereka untuk melakukan penyeberangan dengan imbalan uang," katanya.

Ia mengatakan nelayan yang terlibat dalam kasus penyeberangan imigran gelap tersebut belum sempat membagikan uang yang diperoleh, sampai akhirnya ditahan bersama 10 nelayan lain oleh jajaran Kepolisian Resor Gunung Kidul.

"Keterlibatan orang dalam, saya kurang tahu, kemungkinan Kapolres Gunung Kidul yang lebih tahu tentang itu," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com