Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Pulang, Tidak Tidur

Kompas.com - 16/10/2010, 15:49 WIB

Hujan deras yang membawa serta udara dingin mengguyur Yogyakarta siang menjelang sore, Kamis (14/10). Namun, suasana hangat penuh gelora hadir di dua lapangan dalam ruang futsal di kompleks Kafe Pyramid, Jalan Parangtritis. Ratusan muda-mudi dalam antusias menata gerak dan tari. Mereka berlatih dan berlatih sambil terus berpacu dengan waktu.

Ratusan muda-mudi itu adalah para penampil utama peserta Jogja Java Carnival 2010. Jumlah persisnya 612 orang yang direkrut dari berbagai komunitas seni, tari, teater, pelajar, mahasiswa, binaragawan, hingga anggota klub motor.

Selama seminggu jelang hari pelaksanaan, mereka dikumpulkan dalam pemusatan pelatihan di kompleks Kafe Pyramid. JJC yang menerapkan konsep keselarasan dalam seluruh aspek penampilan mencakup gerak, kostum, tari, mobil hias, musik, dan tata cahaya menuntut dedikasi lebih dari para peserta.

"Dari evaluasi tahun lalu, para peserta yang berasal dari berbagai komunitas menampilkan koreografinya sendiri-sendiri. Tahun ini, seluruh peserta dan atraksi akan coba diintegrasikan dalam satu arahan artistik demi keselarasan pertunjukan," kata Kepala Produksi Kostum, Make-Up, dan Talent JJC 2010 Satriyo Aditya.

Demi tujuan itulah, para penampil dikumpulkan dalam satu tempat. Apalagi, tidak semua memiliki latar belakang tari atau seni pertunjukan sehingga harus mendapat perlakuan "khusus".

Agak kacau

Mereka dibagi dalam tujuh kelompok yang akan menjadi pendukung tujuh kendaraan hias dengan tema yang telah ditentukan. Setiap kelompok berlatih lima kali di bawah arahan seorang koreografer. Dua jam diperlukan untuk setiap latihan.

Satriyo mengakui, perencanaan perhelatan agak kacau karena tugas produksi kostum, tata rias, dan perekrutan penampil baru diserahkan kepadanya sekitar satu bulan lalu. Waktu yang sempit membuatnya harus bergerak supercepat untuk menyiapkan segala sesuatunya. Seluruh tim pun bekerja ekstrakeras demi memenuhi tenggat.

Salah satu yang ikut pontang-panting adalah koordinator kendaraan hias Felix Dodi Yulianto yang bengkel produksinya juga dipusatkan di kompleks Kafe Pyramid. Selama seminggu terakhir, ia dan tim yang terdiri dari 45 orang bekerja intensif menyelesaikan tujuh kendaraan hias yang akan ditampilkan.

"Seminggu ini saya belum pulang ke rumah. Kerja dari pukul 08.000 sampai pukul 02.00 pagi lagi karena mengejar penyelesaian," kata Felix yang sudah terlibat dalam JJC sejak pertama kali digelar 2008.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com