Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontingen Garuda Berdimensi Politik

Kompas.com - 16/10/2010, 07:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Misi Kontingen Garuda yang ikut serta dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa memiliki dimensi politik dan diplomasi selain dimensi militer.

Hal itu disampaikan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono lewat pidato yang dibacakan Kepala Staf Umum TNI Marsekal Madya Edy Harjoko pada upacara pemberangkatan Satuan Tugas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-H/MONUSCO ke Kongo, Afrika, Jumat (15/10/2010). Kompi zeni yang terdiri dari AD, AL, dan AU ini bertugas di bidang konstruksi infrastruktur, seperti jembatan, jalan, dan bangunan.

Kontingen Garuda XX-H/MONUSCO juga dilengkapi dengan tugas penjinakan bahan peledak. Tugasnya untuk membersihkan ranjau yang menghalangi pembuatan jalan. ”Misi ini berdampak besar bagi kerja sama militer dan hubungan diplomatik Indonesia dengan berbagai negara,” kata Edy.

”Tugas ini sangat membanggakan TNI karena dari beberapa kegiatan yang sudah dilakukan di sana, kita selalu mendapatkan penilaian yang baik,” kata Edy.

Kontingen Garuda XX-H/MONUSCO akan menggantikan Kontingen Garuda XX-G/MONUC. Misi kali ini, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB, adalah untuk lebih menekankan stabilitas keamanan di Kongo. Satgas yang bertugas setahun dan berjumlah 175 orang ini dipimpin Letnan Kolonel CZI Widianto.

Edy mengakui, peralatan yang digunakan Kontingen Garuda sudah ada sejak tahun 2003. Namun, menurut dia, ada beberapa yang telah diperbarui dan mendapat dana penggantian dari PBB untuk pemeliharaan. ”Batas maksimal alat-alat itu sebenarnya memang lima tahun, tetapi ini sudah tujuh tahun. Kalau masih bisa digunakan, kenapa tidak?” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Edy mengatakan, Indonesia membutuhkan satu skuadron pesawat intai dengan jumlah minimal tiga-empat pesawat. Rencananya, skuadron ini akan ditempatkan di Kalimantan. Alasan perlunya memiliki pesawat intai ini karena panjangnya wilayah perbatasan, baik laut maupun darat.

Akan tetapi, soal jenis pesawat yang akan dibeli itu bergantung pada anggaran. Tim penentu juga masih melakukan studi, pesawat apa yang akan dipakai sesuai dengan kondisi geografis.

”Jenis pesawat bergantung pada anggarannya karena ada tingkatannya, mulai dari yang kecil sampai ada yang dapat terbang 3 x 24 jam,” kata Edy. (EDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies dan Muhaimin Berencana Hadiri Putusan Sengketa Pilpres di MK

Anies dan Muhaimin Berencana Hadiri Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Anies Minta Massa yang Unjuk Rasa di MK Tertib dan Damai

Anies Minta Massa yang Unjuk Rasa di MK Tertib dan Damai

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang Meluas, Kini 10 Desa Terdampak

Dampak Erupsi Gunung Ruang Meluas, Kini 10 Desa Terdampak

Nasional
Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

Nasional
Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

Nasional
Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Nasional
Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Nasional
PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

Nasional
Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Nasional
Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Nasional
Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Nasional
PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

Nasional
Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com