Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Temui Liu Xiaobo

Kompas.com - 11/10/2010, 04:01 WIB

JINZHOU, MINGGU - Liu Xia, istri pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2010, Liu Xiaobo (54), bertemu dengan suaminya untuk menyampaikan kabar tersebut. Liu Xia sempat dikabarkan hilang sejak Jumat.

Organisasi Information Center for Human Rights and Democracy mengatakan, Xia telah bertemu Xiaobo di penjara Jinzhou, Provinsi Liaoning, 500 kilometer di timur laut Beijing, Minggu (10/10) sore. Xiaobo dipenjarakan sejak akhir 2009 setelah divonis 11 tahun penjara atas tuduhan melakukan tindakan subversif.

Organisasi independen yang berbasis di Hongkong itu mendapat informasi dari ibu Liu Xia.

Setelah penerima Nobel diumumkan oleh Komite Nobel Norwegia di Oslo, Jumat lalu, Liu Xia mengatakan, polisi akan mengantarnya ke Jinzhou untuk menyampaikan kabar gembira itu.

Terpilihnya Liu Xiaobo sebagai warga negara China pertama penerima Hadiah Nobel Perdamaian telah memicu kemarahan besar. Pemerintah China menganggap hadiah setara Nobel tidak pantas diberikan kepada seseorang yang terbukti melanggar hukum. Pemerintah langsung memanggil Duta Besar Norwegia untuk China guna menyampaikan protes.

Pemerintah juga memblokir siaran televisi, menyensor berita, dan memblokir berbagai situs internet populer untuk mencegah warga China mengetahui kemenangan Xiaobo itu. Chinese Human Rights Defenders, kelompok aktivis yang terorganisasi di internet, mengatakan, polisi sengaja memaksa untuk memindahkan Liu Xia dari Beijing sebagai bagian dari usaha menekan pemberitaan tentang Xiaobo.

Pendukung ditangkapi

Menurut organisasi tersebut, pejabat pemerintah telah memerintahkan para manajer empat portal internet domestik utama, yakni Ten Cent, Sina, Sohu, dan Net Ease, untuk menghapus halaman-halaman yang berkaitan dengan Hadiah Nobel Perdamaian 2010.

”Seperti sudah diduga, para pejabat China telah melakukan segala cara untuk mencegah warga China mengetahui bahwa Hadiah Nobel Perdamaian 2010 telah diberikan kepada Liu Xiaobo,” kata organisasi tersebut.

Polisi China juga menangkapi para pendukung Liu Xiaobo yang berkumpul untuk merayakan kemenangannya di beberapa kota besar, seperti Beijing dan Shanghai. Sekitar 20 aktivis ditangkap di Beijing, termasuk pengacara HAM, Xu Zhiyong, dan sutradara film independen He Yang.

Namun, dunia menyambut gembira keputusan itu, yang disebut sebagai dukungan nyata terhadap perjuangan penegakan hak asasi manusia dan demokrasi di seluruh dunia. Para pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2009, mengucapkan selamat kepada Liu Xiaobo dan mendesak Pemerintah China segera membebaskan aktivis prodemokrasi itu.

Liu Xiaobo adalah orang ketiga di dunia yang menerima Hadiah Nobel Perdamaian saat berada di dalam tahanan. Dua orang lainnya adalah aktivis prodemokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi (1991), dan aktivis perdamaian Jerman, Carl von Ossietzky (1935). (AFP/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com