Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aung San Suu Kyi Dibebaskan November?

Kompas.com - 01/10/2010, 13:39 WIB

YANGON, KOMPAS.com — Ikon demokrasi Aung San Suu Kyi akan dibebaskan November beberapa hari setelah pemilu pertama Myanmar dalam dua dasawarsa usai, kata para pejabat negara yang dipimpin junta militer itu.

Menurut sumber-sumber yang tidak disebut namanya, pemenang Nobel Perdamaian yang telah mengalami tahanan rumah selama 20 tahun terakhir sejak menang dalam pemilu terakhir tahun 1990 di negaranya itu akan dibebaskan pada saat masa penahanannya berakhir 13 November.  Pemilu di negara itu digelar pada 7 November. "November akan menjadi bulan penting dan sibuk bagi kami karena pemilu dan pembebasan Aung San Suu Kyi," kata seorang pejabat kepada AFP, Kamis.

Seorang pejabat Myanmar kedua, yang juga menolak disebut namanya, membenarkan tanggal pembebasan tokoh demokrasi itu. Dia menambahkan, "Dia akan dibebaskan pada hari itu menurut undang-undang."

Baik Suu Kyi maupun partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), tidak akan turut ambil bagian dalam pemilu mendatang, yang para penantang anggap sebagai palsu demi tujuan menyembunyikan kekuasaan militer di belakang topeng sipil.

Ketidakpastian meliputi apakah rezim militer itu akan benar-benar membebaskan wanita 65 tahun tersebut, yang dikenal di kalangan rakyat Myanmar sebagai "wanita terhormat", untuk tampil di hadapan publik.

Junta, yang dinistakan oleh kekalahannya dalam pemilu lalu, telah memperpanjang hukuman yang berlanjut hingga sekarang. Dia ditahan sejak Mei 2003 dan hanya menikmati periode  singkat kebebasan sejak tahun 1990.    

Pengamat yang berkantor pusat di Thailand, Aung Naing Oo, mengatakan, pembebasannya akan dilakukan dengan syarat-syarat dan dia tak boleh bebas ke mana-mana. "Ini adalah kediktatoran militer. Tak peduli apa latar belakang hukum masalah itu—kalau mereka tak ingin membebaskannya, dia tak akan dibebaskan," katanya. "Namun, saya percaya pada saat saya menyaksikannya."

Suu Kyi saat ini menjalani perpanjangan hukumannya sejak Mei tahun lalu, hanya beberapa hari sebelum periode penahanan rumah sebelumnya berakhir, karena adanya insiden aneh, yakni datangnya seorang pria Amerika yang berenang ke rumahnya yang terletak di tepi danau.

Dia semula menerima hukuman tiga tahun penjara dan kerja paksa, tetapi dikembalikan ke rumah keluarganya pada Agustus 2009 setelah hukumannya diperingan menjadi satu setengah tahun tahanan rumah oleh pemimpin junta Jenderal Than Shwe.

Pengacara Suu Kyi, Nyan Win, mengatakan, masa penahanan dimulai saat pemenjaraannya pada 14 Mei dan pemerintah seyogianya akan membebaskannya pada November karena "tidak ada undang-undang yang bisa memperpanjang penahanan rumahnya".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com