Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megrahi Jadi Perbincangan Senat AS

Kompas.com - 29/09/2010, 14:04 WIB

KOMPAS.com - Bau kongkalikong tercium hingga negeri Uwak Sam (US). Pemicunya, pembebasan pelaku pengeboman pesawat Pan Am di Lockerbie, Abdelbasset al-Megrahi. "Alasan pembebasan adalah kemanusiaan," kata pihak Kementerian Kehakiman Skotlandia.

Dalam foto yang diterbitkan AFP kemarin, Megrahi yang terbukti bersalah melakukan tindakan kekerasan pada 21 Desember 1988 tersebut duduk di kursi roda mengenakan masker penutup mulut. Tampaknya, pembunuh 270 orang itu mengalami sakit parah.

Tapi, Komisi Senat AS menengarai ada alasan soal uang di balik kebijakan itu. Pasalnya, kebetulan, perusahaan minyak BP asal Inggris sedang menggarap proyek perminyakan di Libia. Megrahi sendiri memang warga Libia. Nah, menurut pihak AS, Komite Senat akan memutuskan apakah tekanan komersial berperan di balik keputusan yang diambil Menteri Kehakiman Skotlandia, Kenny McAskill, untuk membebaskan Megrahi.

Dengar pendapat ini mestinya digelar pertengahan tahun namun ditunda karena anggota senat tidak berhasil untuk mendatangkan politisi Inggris maupun perwakilan perusahaan minyak BP.

Pejabat Amerika Serikat tampaknya hanya akan membahas fakta yang mereka ketahui saja serta keterangan dari seorang ahli kanker yang akan memberi pandangan tentang kenapa Megrahi masih bertahan hidup lebih dari setahun ketika dia disebutkan hanya bisa hidup tiga bulan lagi.

Bagaimanapun, dengar pendapat di Senat Amerika Serikat ini -walaupun tidak ada hal baru yang muncul- menjadi pengingat bahwa pembebasan Megrahi masih tetap memicu emosi yang kuat di Amerika Serikat.

Sebelas orang warga Lockerbie juga tewas terkena puing-puing pesawat yang jatuh di atas kota itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com