Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petinggi Al Qaeda Dilaporkan Tewas

Kompas.com - 29/09/2010, 09:32 WIB

MIRANSHAH, KOMPAS.com — Pemimpin senior Al Qaeda, Shaikh al-Fatah, diyakini tewas dalam serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat di perbatasan Pakistan-Afganistan pekan ini.

Al-Fatah sedang melakukan perjalanan di Waziristan Utara, wilayah yang dikenal sebagai tempat tak aman dari gerilyawan Al Qaeda dan Taliban, ketika kendaraannya dihantam rudal pada 26 September, kata seorang pejabat intelijen Pakistan, Selasa (28/9/2010). "Empat orang Arab telah melakukan perjalanan dalam kendaraan itu dan Shaikh al Fatah adalah satu dari mereka," kata pejabat itu, yang hanya mengenalinya sebagai seorang pemimpin penting Al Qaeda.

Menurut laman internet LongWarJournal.org, yang melacak kelompok gerilyawan di Pakistan dan Afganistan, Al Fatah, juga mungkin dikenal sebagai Sheikh Fatah al-Masri, merupakan komandan operasional Al Qaeda di Pakistan dan Afganistan. Ia mengambil alih jabatan itu dari Mustafa Abu al-Yazid, yang tewas dalam serangan pesawat mata-mata tak berawak pada Mei 2010.

Banyak anggota Al Qaeda dan Taliban yang melarikan diri ke daerah suku Pashtun di bagian barat laut Pakistan itu setelah pasukan pimpinan AS menggulingkan pemerintahan Taliban Afganistan tahun 2001. Dari tempat perlindungan mereka di tempat itu, gerilyawan mengatur perlawanan mereka di Afganistan dan Pakistan.

AS telah meningkatkan serangan pesawat pengintai tanpa pilot itu terhadap lokasi yang diduga tempat persembuyian gerilyawan di wilayah suku yang berbatasan dengan Afganistan tersebut dalam beberapa bulan belakangan ini, sedikitnya 20 serangan selama September saja. Beberapa pejabat AS mengatakan, pesawat mata-mata itu merupakan senjata berharga yang telah menewaskan sejumlah tokoh penting Taliban dan Al Qaeda di wilayah yang dilukiskan sebagai pusat global bagi gerilyawan di Afganistan dan Pakistan.

Sebagian besar dari serangan itu belakangan terjadi di Waziristan Utara, satu-satunya dari tujuh wilayah suku Pakistan tempat militer Pakistan belum melancarkan operasi besar terhadap gerilyawan, meskipun AS telah mendesak mereka agar melakukannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com