BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Lampung hingga kini belum memiliki rumah detensi imigrasi sendiri. Padahal, di daerah perlintasan ini kerap diamankan imigran-imigran gelap.
Kepala Imigrasi Panjang, Teguh Cahyono, Selasa (28/9/2010) mengatakan, untuk pengawasan yang efektif, sebaiknya memang perlu ada rudenim. "Kalau ditampung di hotel, ia kan kontak dengan yang lainnya. Pengawasan jadi kurang ideal," ujarnya.
Selama ini, para imigran yang ditangkap ditampung di hotel dengan biaya yang tentunya tidak sedikit. Untungnya, biaya tampung dan pengawasan di hotel itu diperoleh dari bantuan dana International Organization of Migration.
Saat ini, di Hotel Widara Asri, Bandar Lampung, telah ditampung sebanyak 21 imigran gelap yang mayoritas juga berasal dari Afganistan. "Tadi, sepuluh imigran asal Afganistan sudah dibawa ke Rudenim Tanjung Pinang. Sisanya menyusul," ujar dia.
Baru-baru ini juga kembali diamankan sebelas imigran lainnya asal Afganistan dan Irak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.