Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Myamar Tidak Kredibel

Kompas.com - 28/09/2010, 10:09 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Pemilu Myanmar yang sebentar lagi digelar tidak akan dipercaya kecuali jika penguasa militer membebaskan pemimpin oposisi peraih Nobel, Aung San Suu Kyi, kata sekelompok menteri dari sejumlah negara, Senin (27/9).

Sekjen PBB, Ban Ki-moon, setelah pertemuan dengan para menteri itu, mengatakan, kelompok tersebut, yang mencakup menteri dari negara tetangga seperti China dan India, Thailand, Singapura dan Indonesia serta Inggris dan Amerika Serikat, dengan jelas menegaskan perlunya proses pemilihan yang lebih inklusif, partisipatif dan transparan. "Para anggota menyerukan langkah-langkah yang harus diambil bagi pembebasan tahanan politik termasuk Aung San Suu Kyi. Ini sangat penting bagi pemilu agar dapat dilihat kredibel dan memberikan kontribusi dalam stabilitas Myanmar dan pembangunan," kata Ban kepada wartawan setelah pertemuan dengan kelompok Friends On Myanmar itu.

Tidak ada wakil pemerintah Myanmar pada pertemuan tersebut, yang diadakan di sela-sela sidang Majelis Umum PBB. Ban bertemu dengan Menteri Luar Negeri Myanmar, U Nyan Win, di markas PBB pada hari Minggu.

"Saya ingin menyampaikan keinginan kuat saya dan harapan bahwa pemilu itu harus dilakukan secara adil, transparan dan inklusif," kata Ban dalam pertemuannya dengan U Nyan Win. Ban juga mendesakkan pembebasan Aung San Suu Kyi, yang telah menghabiskan sebagian besar dari dua dekade terakhir hidupnya dalam tahanan rumah.

Myanmar telah melarang Partai Liga Nasional Demokrasi pimpinan Suu Kyi dan sembilan partai oposisi lain untuk mengambil bagian dalam pemilihan pada 7 November mendatang, pemilu pertama Myanmar dalam dua dekade terakhir. Pihak oposisi mengatakan, pemungutan suara hanya akal-akalan. Junta belakangan mengatakan, Aung San Suu Kyi akan diizinkan untuk memilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com