Negara tercinta ini begitu kaya akan berbagai hal. Mulai dari sumber daya alam sampai budayanya. Awal Ramadhan lalu, tim T-Ta (Teater Tari) Universitas Paramadina memiliki kesempatan membawa misi budaya ke Polandia.
Misi ini tak hanya sekadar misi kosong. Tujuannya memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia internasional.
Tim T-Ta Paramadina bertolak meninggalkan Tanah Air dengan menumpang pesawat Turkish Airlines, transit di Istanbul, Turki. Nah, saat transit, tim sempat demo tari saman di hadapan ratusan pengunjung Bandara Ataturk, Istanbul.
Perjalanan dilanjutkan menuju Warsawa, Polandia. Akan tetapi, tujuan pertama bukanlah Warsawa, melainkan ke Poznan, sekitar lima jam perjalanan darat dari Warsawa.
Di Poznan, tim mengikuti festival World Folk Review ”Integration”. Hari kedua, tim T-Ta mengikuti parade konser di Lezno.
Malam harinya, mengisi acara ”Indonesia National Night”. Pada malam ini, tim menunjukkan tarian saman. Dapat dilihat bagaimana terpukaunya para penonton atas penampilan tim T-Ta. Selain tarian, tim juga menyajikan nasi goreng ala Indonesia dengan tambahan kering tempe, kacang, dan teri.
Hari ketiga, tim diliput televisi lokal Polandia sebagai ikon untuk publikasi Final Concert Festival. Akhirnya, tim mendapatkan kesempatan jalan-jalan ke Old Market (kota tua Poznan).
Hari ke empat, diisi parade dan konser di Wrongki. Hari kelima, parade dan konser di Swardez. Dilanjutkan hari Sabtu, ikut konser di kota tua, kemudian latihan Final Concert di Imperium Kastil. Minggu adalah hari terakhir World Folk Review ”Integration”.
Final Concert dimulai pukul 21.00 waktu setempat. Tarian yang dibawakan Indonesia adalah lenso, gandrung, dan saman.