Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Helikopter NATO Tewaskan 30 Militan

Kompas.com - 27/09/2010, 09:47 WIB

KABUL, KOMPAS.com - Dua helikopter NATO menewaskan 30 gerilyawan di wilayah Pakistan setelah pesawat tak berawak mengejar mereka melewati perbatasan Afganistan.

Kedua helikopter serang Apache dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO itu melintasi Afganistan timur Jumat ((24/9) setelah gerilyawan menyerang sebuah pos terdepan keamanan Afganistan yang terpencil di Provinsi Khost. Jurubicara ISAF, Sersan Matt Summers, memastikan bahwa helikopter-helikopter itu telah menyerang setelah melintas ke Pakistan. Ia tidak berkomentar mengenai pasukan negara-negara mana yang terlibat, tapi Amerika Serikat adalah satu-satunya anggota koalisi yang menggunakan Apache.

AS secara tetap telah menggunakan pesawat mata-mata tak berawak untuk melakukan serangan rudal di wilayah perbatasan Pakistan, yang dikenal menjadi tempat berlindung bagi kelompok gerilyawan termasuk Taliban Afganistan yang melancarkan serangan lintas-perbatasan dari bagian barat laut Pakistan.

Bagaimanapun, penerbangan militer tak berawak melintasi perbatasan itu sangat jarang terjadi. ISAF mengatakan dalam pernyataannya yang dikeluarkan Minggu malam bahwa helikopter-helikopter itu telah mengikuti aturan ketika melintas ke Pakistan.

Dua helikopter Kiowa kembali ke wilayah itu Sabtu dan menewaskan sedikitnya empat gerilyawan lagi, kata pernyataan tersebut. ISAF tidak dapat dengan segera memastikan apakah helikopter-helikopter Kiowa juga telah melintasi perbatasan. Pasukan AS merupakan sebagian besar dari tentara ISAF di Afghanistan timur.

Penerbangan pesawat mata-mata telah menyebabkan kemarahan di Pakistan yang perasaan anti-Amerika meningkat. Beberapa pejabat AS menyatakan pesawat tanpa pilot itu merupakan salah satu senjata paling efektif terhadap gerilyawan. Serangan-serangan itu telah menewaskan sejumlah tokoh senior Taliban dan Al Qaeda.

Sebuah buku baru oleh wartawan veteran AS Bob Woodward menyatakan bahwa Badan Intelijen Pusat (CIA) juga memiliki kelompok elit "militer samaran" dari 3.000 personel Afganistan yang terlatih baik, untuk melakukan operasi di Pakistan, menurut Washington Post. Surat kabar itu telah memperoleh salinan terdepan dari buku itu, yang akan dikeluarkan Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com