Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JAT Bantah Terlibat Perampokan Medan

Kompas.com - 21/09/2010, 14:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jamaah Ansharu-Tauhid atau JAT membantah keterlibatan anggotanya dalam perampokan Bank CIMB Niaga Agustus lalu. Hal ini disampaikan pemimpin JAT, Abu Bakar Baasyir, melalui kuasa hukumnya, Ahmad Midan, saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta Selatan (21/9/2010).

Menurut Ahmad, Abu Bakar Baasyir menanggapi dingin tuduhan ini. "Ustaz Abu menyatakan bahwa ini fitnah. Dia hanya ketawa-ketawa saja menanggapi hal ini," ungkapnya.

Ahmad Midan menyatakan bahwa Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri terlalu dini untuk menyebut JAT terlibat dalam perampokan tersebut. "Polisi harus lebih profesional. Seharusnya Kapolri juga menghormati asas praduga tak bersalah. Biarkan pengadilan nanti yang memutuskan apakah kami terlibat atau tidak," ujarnya.

Di tempat yang sama, pemimpin sementara JAT, Ustaz Akhwan, menegaskan bahwa JAT belum memiliki anggota di Medan. "Kita belum buka cabang di Medan. Cabang JAT di luar pulau Jawa itu baru ada di Bima, NTB, makanya kita bingung jika dianggap terlibat," ungkapnya.

Ia juga menyatakan bahwa JAT tidak menghalalkan perampokan untuk pencarian dana jihad. "Kami ini justru berasas amar maruf nahi mungkar, jadi tidak mungkin kami menghalalkan perampokan seperti itu," ungkap Akhwan.

Walau demikian, Ustaz Akhwan menyatakan bahwa JAT tidak akan mengambil langkah hukum atas fitnah ini. "Kalau kami laporkan sama saja. Saat proses pra peradilan, kami pasti kalah, hanya bikin sakit hati. Biar Allah saja yang membalas," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri menuding adanya keterlibatan Abu Bakar Baasyir dalam perampokan di Medan, Agustus lalu. Ia menduga bahwa dana hasil rampokan tersebut digunakan untuk membiayai pelatihan militer di Medan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com