Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China-Jepang Memanas

Kompas.com - 21/09/2010, 03:41 WIB

TOKYO, SENIN - Jepang, Senin (20/9), meminta China menahan diri dalam mengambil langkah agar tidak memperburuk situasi panas yang sedang terjadi di antara kedua negara. China mengingatkan, jika Jepang sengaja terus melakukan kesalahan, pihaknya akan melakukan ”tindakan balasan”.

Hubungan diplomatik China-Jepang jatuh ke titik terendah dalam enam tahun terakhir ini setelah China, Minggu, menyatakan memutuskan kontak diplomatik antar-pejabat tinggi kedua negara. ”China telah menghentikan pertukaran (pejabat) bilateral pada tingkat provinsi dan kementerian dan tingkat di atas itu,” ungkap Kementerian Luar Negeri China yang dimuat kantor berita Xinhua, Minggu, seperti dikutip Agence France Presse (AFP).

Tindakan China tersebut merupakan reaksi terhadap keputusan Jepang pada hari yang sama untuk memperpanjang masa penahanan Zhan Qixiong, kapten kapal nelayan China yang dituduh menabrak dengan sengaja dua kapal patroli Jepang. Insiden itu terjadi di dekat kepulauan (disebut Senkaku oleh Jepang atau Diaoyu/Diaoyutai oleh China) yang sama-sama diklaim sebagai wilayah kedua negara, 7 September.

Meski telah membebaskan 14 kru kapal nelayan tersebut, Jepang tetap menahan Zhan untuk mencari bukti-bukti lebih lanjut guna membawa kasus ini ke pengadilan. Menurut Noriyuki Shikata, juru bicara Perdana Menteri Jepang, kepada Associated Press (AP), Senin, penahanan tersebut dilakukan berdasarkan hukum yang berlaku di dalam negeri Jepang dan tidak dilandasi motif politik apa pun.

Sebaliknya, China menganggap langkah Jepang itu sebagai tindakan menantang yang merusak hubungan dua negara. ”Insiden yang dimulai oleh Jepang ini telah menimbulkan kerusakan sangat parah hubungan China-Jepang,” ungkap Asisten Menteri Luar Negeri China Wang Guangya kepada Duta Besar Jepang untuk China, yang dipanggil untuk keenam kalinya sejak insiden ini terjadi, Minggu, seperti dilaporkan AFP.

”Jika Jepang dengan sengaja terus berbuat kesalahan, China akan mengambil tindakan balasan yang kuat dan seluruh konsekuensinya akan ditanggung pihak Jepang,” ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Ma Zhaoxu, dalam pernyataan yang dikutip AP.

Belum diketahui apakah pemutusan kontak tingkat tinggi ini akan berdampak pada hubungan para kepala pemerintahan kedua negara. Perdana Menteri China Wen Jiabao dan Perdana Menteri Jepang Naoto Kan dijadwalkan akan sama-sama menghadiri Sidang Umum PBB di New York, AS, pekan ini.

Sementara Presiden China Hu Jintao dijadwalkan menghadiri pertemuan puncak para pemimpin negara APEC di Yokohama, Jepang, November. Pemimpin kedua negara juga akan berada di satu forum lagi saat pertemuan puncak G-20 di Seoul, Korea Selatan, pada bulan yang sama.

Perang diplomatik

Selain memutuskan kontak antar-pejabat tinggi, China sebelumnya juga telah menghentikan rencana perundingan soal eksplorasi bersama sumber minyak dan gas di Laut China Timur, menunda pembicaraan soal perdagangan batu bara, dan membatalkan negosiasi penambahan frekuensi penerbangan sipil di antara dua negara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com