Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Beli Obligasi China

Kompas.com - 20/09/2010, 17:03 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Bank sentral Malaysia telah membeli obligasi dalam denominasi renminbi untuk cadangan, sebuah laporan mengatakan Senin (20/9/2010), meningkatkan ambisi Beijing untuk internasionalisasi mata uangnya.     The Financial Times tidak menentukan ukuran investasi dan bank sentral Malaysia menolak untuk mengomentari masalah ini, sesuai dengan kebijakannya yang tidak membahas pengelolaan 95 miliar dollar AS dalam cadangannya.     Tapi surat kabar mengatakan transaksi telah terjadi baru-baru ini dan "diduga disertai atau diikuti oleh pembelian oleh bank sentral Asia lainnya, meskipun tidak ada yang diidentifikasi".     Langkah China pada Agustus untuk mengizinkan beberapa bank sentral untuk berinvestasi di pasar obligasi domestik merupakan bagian dari upaya mendorong mempromosikan renminbi atau yuan, sebagai sebuah saingan jangka panjang terhadap dollar AS, kata harian bisnis itu. "Dalam jangka pendek, berita itu bahkan mungkin disambut di Washington. Jika negara lainnya mulai membeli obligasi China sebagai aset cadangan, mungkin menempatkan tekanan naik pada renminbi melalui peningkatkan dua arah aliran mata uang," katanya.     Andrew Colquhoun, kepala peringkat surat utang negara Asia Pasifik di Fitch Ratings, mengatakan tidak jelas berapa besar transaksi Bank Negara itu tetapi ia akan "terkejut jika sangat besar".     "Karena China merupakan mitra dagang penting bagi Malaysia, masuk akal dalam hal pengelolaan likuiditas eksternal. Tapi saya perkirakan itu juga bagian politik," katanya kepada AFP.     "Kami akan kembali bergerak ke periode enam bulan reguler saat manajemen mata uang China menjadi sensitif secara politis, dengan laporan Kongres AS  tentang pengelolaan mata uang, jadi saya curiga mungkin ada hubungannya dengan itu," imbuhnya.     Langkah Malaysia merupakan "landmark" bagi ambisi China untuk renminbi - belum  konversi mata uang sepenuhnya - tetapi Colquhoun mengatakan bahwa sementara negara-negara lain kemungkinan akan mengikutinya, membeli mungkin akan moderat.     "Ini berbicara kepada ambisi China untuk mengembangkan internasionalisasi renminbi tetapi kami perkirakan proses itu menjadi cukup lambat dan bukan sesuatu yang mungkin memiliki konsekuensi substansial dalam waktu dekat," katanya.     "Kami pikir kemungkinan dolar akan tetap menjadi mata uang cadangan unggulan global. Kami pikir China masih cukup hati-hati tentang kemungkinan konsekuensi keterbukaan pasar modal lintas-batas," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com