Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Minta Kartel Tidak Bunuh Wartawan

Kompas.com - 20/09/2010, 13:08 WIB

CIUDAD JUAREZ, KOMPAS.com — Surat kabar Meksiko di perbatasan Amerika Serikat meminta kartel narkoba membimbing peliputan berita supaya tidak mencelakakan lebih banyak wartawan.

"Anda secara de facto pihak berwenang kota ini sekarang karena lembaga-lembaga hukum tidak mampu menjaga rekan-rekan kami dari kematian," kata koran El Diario, Minggu, dalam kolom editorialnya, yang merujuk pada kartel yang menewaskan lebih dari 6.400 orang di Ciudad Juarez sejak tahun 2008. "Jelaskan apa yang Anda inginkan dari kami, apa yang Anda ingin kami siarkan atau hentikan penyiarannya," kata surat kabar tersebut.

Meksiko telah dianggap oleh beberapa kelompok media sebagai tempat paling berbahaya di dunia bagi wartawan. Lebih dari 30 pekerja media menghilang atau terbunuh sejak Presiden Meksiko Felipe Calderon melancarkan perang terhadap kartel narkoba pada akhir tahun 2006, kata Komite Perlindungan Wartawan yang bermarkas di AS dalam laporannya bulan ini.

Koran Meksiko meningkatkan sensor terhadap peliputan perang narkoba dan El Diario tidak menyebutkan gembong narkoba yang berseteru untuk menguasai kota tersebut.

Beberapa media telah berhenti menyebutkan kartel narkoba dengan nama atau melaporkan kejadian penembakan.

Wartawan di Ciudad Juarez memperkirakan, kartel telah menewaskan para wartawan hanya karena menyebutkan gembong narkoba atau saingan mereka dalam artikelnya.

El Diario, yang diterbitkan di seberang perbatasan El Paso, Texas, mengatakan, salah satu dari juru foto mereka terbunuh oleh pembunuh kelompok narkoba pekan lalu. Ia merupakan wartawan kedua dari koran tersebut yang tewas dalam dua tahun ini. "Kami tidak menginginkan kematian lagi," kata surat kabar tersebut. "Katakan kepada kami apa mau Anda," tegasnya.

Peningkatan serangan terhadap media merupakan salah satu sisi dari meningkatnya kekerasan narkoba yang telah menewaskan lebih dari 29.000 orang sejak Calderon menjabat, melemahkan citra Meksiko di mata global dan mengancam pemulihan resesi di negara ekonomi terbesar kedua di Amerika Selatan.

Ribuan personel pasukan Meksiko dan polisi federal elite tidak mampu memadamkan serangan brutal di Ciudad Juarez oleh pedagang narkotik Meksiko paling dicari, Joaquin "Shorty" Guzman, untuk menguasai kota tersebut. Guzman ingin memegang kendali kota tersebut dari Vicente Carrillo Fuentes, pemimpin kartel narkoba Juarez, yang menurut pakar narkoba menguasai seperlima dari semua bisnis narkoba yang mengeruk 40 miliar dollar AS per tahun untuk para kartel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com