Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Afganistan Masih Berbau Darah

Kompas.com - 17/09/2010, 20:46 WIB

KOMPAS.com — Besok, Sabtu (18/9/2010), Afganistan menggelar pemilihan umum (pemilu) untuk kursi legislatif. Media massa seperti AFP dan AP mencatat, ada 249 kursi yang diperebutkan dalam kesempatan itu. Sementara 2.514 calon legislatif (caleg) yang saling berupaya meraih kursi dimaksud. Dari jumlah itu, 406 di antaranya perempuan.

Namun, nyatanya, pemilu untuk majelis rendah parlemen atau Wolesi Jirga itu memang masih berbau anyir darah. Sebut saja dua kasus penculikan caleg belakangan ini.

Dua calon anggota legislatif bersama 18 petugas komisi pemilu dan juru kampanye diculik. Taliban dicurigai menculik calon anggota parlemen itu di Provinsi Laghman dan Provinsi Herat. Juru bicara Taliban Zabullah Mojahed mengatakan, pihaknya menculik caleg Mawli Hayatullah di Laghman, Jumat.

Sementara itu, caleg lainnya Saifullah Mojadedi telah diculik, Rabu, di Herat oleh orang-orang tak dikenal.

Lalu, kelompok militan menyatakan, mereka menculik 18 petugas komisi pemilu dan juru kampanye di Provinsi Baddsih, Afganistan barat laut, Kamis. Taliban memperingatkan para pemilih agar memboikot pemilu dan fokus kepada jihad.

Serangan

Pihak Taliban sendiri mengancam akan melakukan serangan di hari pemungutan suara dengan sasaran para pemilih dan petugas pemilu. Aparat keamanan sedang membangun pos pemeriksaan tambahan di Afganistan untuk mencegah para pengebom bunuh diri dan serangan kelompok perlawanan.

Hasil awal pemilu akan diumumkan 22 September, sedangkan hasil finalnya akan diumumkan 31 Oktober. Pemilu itu menelan biaya 150 juta dollar AS. Pemilihan presiden tahun lalu yang dimenangi Presiden Hamid Karzai ditandai dengan berbagai kecurangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com