Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imigran Kabur karena Jenuh

Kompas.com - 17/09/2010, 03:53 WIB

Sungguminasa, Kompas - Kaburnya sembilan imigran Afganistan dari Rumah Detensi Imigrasi Makassar, Sulawesi Selatan, terjadi karena mereka jenuh di tempat penampungan dan tidak mendapatkan kepastian kapan akan disalurkan ke negara ketiga. Selama di penampungan, mereka tidak bebas beraktivitas.

Kesembilan imigran Afganistan itu kabur dari Rumah Detensi Imigrasi Makassar di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat lalu, dengan cara mengelabui petugas dan mengoyak jeruji besi. Sejumlah imigran asal Afganistan yang ditemui pada Kamis (16/9) mengatakan, mereka yang kabur sudah sangat bosan berada di penampungan.

Para imigran, seperti diakui Gazni Ahmasha (23), tidak bisa beraktivitas secara leluasa sehingga mereka cepat merasa jenuh berada di penampungan. ”Bahkan untuk berolahraga pun kami tidak bisa,” katanya.

Pelaksana Harian Rumah Detensi Imigrasi Makassar Triyono Iman mengatakan, kaburnya para imigran itu terjadi karena kondisi bangunan dan ketersediaan petugas tidak memadai.

Membebani RI

Sosiolog Universitas Hasanuddin Rahmat Muhammad mengatakan, Indonesia masih menghadapi persoalan untuk menyejahterakan rakyatnya. ”Dengan persoalan itu, Indonesia masih harus mengurus imigran. Jadi, memang membebani,” kata Rahmat. Untuk itu, petugas imigrasi tidak perlu khawatir disorot dunia internasional karena memang telah bertugas sesuai dengan prosedur.

Dosen Hubungan Internasional Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Willem Wetan, di Kupang, Kamis menduga pemerintah pusat dengan sengaja membiarkan kasus imigran gelap menjadi beban di daerah. Semestinya warga asing yang bermasalah sudah terdeteksi di Jakarta dan dapat diselesaikan langsung pemerintah pusat.

”Jangan karena ingin mendapatkan kepentingan tertentu, lalu para imigran diberi kesempatan ke NTT, Makassar, atau Merauke, kemudian menyeberang ke Australia untuk mencari suaka politik,” katanya menambahkan.

Kepala Rumah Detensi Keimigrasian Kupang I Gusti Ngurah Rai mengatakan, saat ini jumlah imigran gelap yang masih ditampung di rumah detensi itu sebanyak 100 orang. Hampir setiap bulan jumlah imigran gelap yang hendak ke Australia yang ditangkap atau tertahan di NTT berkisar 40-80 orang.

(AHA/KOR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com