Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/09/2010, 05:08 WIB

KOMPAS.com — Presiden AS Barack Obama akhirnya urun suara. Menurutnya, rencana pembakaran Al Quran oleh Terry Jones justru membuat tentangan terhadap Negeri Uwak Sam itu makin menjadi-jadi. "Kalau itu terjadi, Al Qaeda bakal menambah pengikut dengan mudah," kata Obama.

Lebih dari itu, Obama mengatakan, aksi macam itu akan membahayakan nyawa personel militer Amerika di Irak dan Afganistan.

Dalam wawancara dengan televisi ABC, Presiden Obama berharap Jones yang dianggap pastor oleh pengikutnya di Dove World Outreach Center (DWOC) paham bahwa tindakannya bertentangan dengan nilai-nilai di Amerika, negara yang dibangun atas dasar kebebasan dan toleransi beragama.

Rencana ini juga menimbulkan kecaman internasional dan badan kepolisian internasional Interpol telah mengeluarkan peringatan global mengenai kemungkinan pembalasan yang memakan korban orang-orang tak bersalah.

Departemen Luar Negeri Amerika menyarankan kepada warga negara Amerika di luar negeri agar bersiaga menghadapi kemungkinan serangan dan agar menghindari tempat-tempat yang mungkin akan menjadi ajang unjuk rasa.

Terorisme

Sementara itu, menurut Terry Jones yang memiliki 50 anggota pengikut, tindakannya itu merupakan perwujudan sikap menentang terorisme.

Presiden Obama mengimbau agar Jones berpikir praktis. Dia juga mencemaskan tindakan Jones akan menimbulkan kerusuhan parah di Pakistan dan Afganistan, serta menambah banyak orang yang bersedia melakukan serangan bunuh diri di Amerika dan Eropa. "Mudah-mudahan dia mendengar bisikan baik dan memahami bahwa tindakannya bersifat destruktif," kata Presiden Obama.

Pemerintah Amerika sedang menimbang untuk berbicara langsung kepada Jones agar membatalkan rencananya. Jones sempat mengatakan kepada koran USA Today bahwa dia mungkin berubah rencana bila dia diajak berbicara secara langsung.

Seorang juru bicara Pentagon mengatakan, Menteri Pertahanan Robert Gates sedang mempertimbangkan untuk mengontak Jones agar tidak mewujudkan niatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com