Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Minta Bantuan Perangi Opium

Kompas.com - 09/09/2010, 07:24 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Ribuan agen narkotika Iran telah dibunuh dan miliaran dollar AS dikeluarkan untuk memerangi perdagangan opium, kata duta besar negara itu untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Rabu.

Duta besar Mohammad Khazaee, mengatakan kepada Majelis Umum PBB bahwa negaranya ingin bantuan internasional untuk membantu memerangi perdagangan narkotika, yang dia katakan sebagai sumber keuangan utama bagi kelompok gerilyawan di kawasan itu. "Selama beberapa puluh tahun, Iran telah berada di garis depan perang skala penuh terhadap mafioso obat internasional," kata Khazaee dalam debat anti-terorisme di majelis PBB.

"Ribuan petugas penegak hukum Iran kehilangan nyawa mereka dan miliaran dollar telah dibelanjakan untuk memerangi para pedagang gelap obat, dan melarang pengiriman opium."

Dia tidak memberikan detil lain tentang korban atau geng-geng obat itu, tetapi menyoroti angka PBB yang mengatakan bahwa tahun 2009 sekitar 90 persen, lebih dari 6.900 ton, dari produksi opium dunia berasal dari negara tetangga Afganistan. "Sebagian besar dari produk ini diselundupkan menyeberangi perbatasan Iran. Kami serukan kepada masyarakat internasional untuk memberikan banyak perhatian kepada masalah ini. Kami telah memikul beban besar tanpa menerima bantuan sedikit pun dari masyarakat internasional. Namun kami harus mencatat bahwa tidak ada negara yang bisa menangani momok ini sendirian," kata duta besar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com