KOMPAS.com — Para pejabat Austria ternyata telah menutupi kegagalan polisi untuk menggunakan informasi yang dapat menuntun mereka dalam melakukan penyelamatan Natascha Kampusch beberapa minggu setelah gadis itu diculik tahun 1998.
Dokumen-dokumen yang bocor menunjukkan bahwa Liese Prokop yang kemudian menjadi menteri dalam negeri Austria tahu bahwa polisi telah memiliki deskripsi akurat tentang penculik Kampusch dan mobil digunakan pria itu saat gadis 10 tahun tersebut menghilang. Namun, mereka tidak menindaklanjuti informasi tersebut. Kampusch akhirnya menghabiskan delapan tahun hidupnya di tangan penculik, terkunci dalam sebuah ruang bawah tanah milik Wolfgang Priklopil. Pada akhir minggu ini, gadis yang sekarang berusia 22 tahun itu meluncurkan memoarnya di seluruh Eropa.
Telegraph, Senin (6/9/2010), melaporkan, sebulan setelah penculikannya pada tanggal 2 Maret 1998, polisi telah menghentikan Priklopil yang kala itu berada di dalam mobil van putihnya setelah dinilai cocok dengan penjelasan rinci tentang kendaraan yang digunakan untuk menculik Kampusch. Namun, polisi tidak menahannya. Saat itu, Priklopil sedang mempersiapkan gudang yang menjadi penjara bagi Kampusch. Anehnya lagi, sejumlah besar bahan bangunan di kendaraan itu tidak menimbulkan kecurigaan polisi.
Dua minggu kemudian, seorang pengurus anjing polisi melaporkan keyakinannya bahwa Priklopil, yang telah digambarkan sebagai "Lone Wolf", adalah penculik Kampusch. Alamat Priklopil pun diberikan kepada polisi. Namun, informasi itu tidak ditindaklanjuti.
Setelah Kampusch melarikan diri pada Agustus 2006, para pejabat membantah bahwa ada informasi yang telah diberikan kepada pihak berwenang. Di balik panggung, Nyonya Prokop, yang meninggal pada akhir tahun itu, memastikan bahwa informasi itu tidak muncul sebelum pemilihan umum, yang berlansung bulan Oktober. Satu set dokumen menunjukkan bahwa kepala unit kejahatan serius Austria secara pribadi telah memerintahkan pengendali anjing untuk tidak mengungkapkan perannya pada tahun 1998.
Dalam wawancara yang diterbitkan pada hari Senin, Kampusch mengatakan bahwa dia dalam beberapa kesempatan sudah mendekati peluang untuk bebas dari penawanan itu. Dia telah melakukan 13 perjalanan di luar bunker, seperti ke toko, resor ski, pusat-pusat penyewaan alat, dan butik mode. Pada suatu kesempatan, ia pernah mencoba memberi sinyal marabahaya dengan memutar matanya ketika BMW Priklopil dihentikan oleh polisi lalu lintas. Namun, polisi rupanya tidak bisa membaca isyarat dari gerakan matanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.