Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Pembius Juga Beraksi di Bandara

Kompas.com - 07/09/2010, 11:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pelaku aksi kriminal pembiusan saat ini sedang berkeliaran mengincar para pemudik yang akan merayakan Lebaran ke kampung halaman. Mereka bisa beraksi di mana saja, baik di stasiun, terminal, pelabuhan, maupun di bandara.

"Pemudik harus mewaspadai keadaan sekelilingnya. Tolak secara halus pemberian orang asing," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Boy Rafli Amar kepada wartawan di Jakarta, Senin (6/9/2010) petang.

Boy mengatakan, aksi pembiusan masih sulit dilacak, "Buktinya kadang sulit ditelusuri karena korban hilang kesadaran," katanya. Lebih lanjut, ia menuturkan, di Indonesia belum ada pasal khusus yang mengatur tentang aksi pembiusan. "Jadi, hukumannya seperti pasal untuk pencurian," ujarnya.

Pemudik dengan moda transportasi apa pun diimbau untuk waspada. Jika lengah, barang pribadi lenyap dibawa pembius saat pemudik tak sadarkan diri.

Berikut, korban-korban pembiusan di Bandara Soekarno-Hatta yang melapor ke Polda Metro Jaya selama satu bulan terakhir:

 5 September 2010

Akshin (22) dan temannya, Firman, tiba di Bandara Soekarno-Hatta dari Sulawesi Barat. Mereka lantas naik bus Damri. Di dalam bus, Akshin mau saja meminum minuman pemberian orang asing. Ia ditemukan warga tergeletak di depan Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Uang Rp 3 juta raib.

 3 September 2010

Muhammad (23) asal Bogor ditemukan anggota Polsek Metro Kebayoran Lama yang tengah patroli tertidur di pinggir jalan. Korban mengatakan, saat naik mobil dari Bandara Soekarno-Hatta, ia sempat diberi minum oleh seseorang. Setelah itu, ia tidak sadarkan diri dan barang miliknya diambil pelaku. Muhammad kehilangan uang Rp 5 juta dan dua telepon seluler.

31 Agustus 2010

Alimin (37), karyawan yang hendak berlebaran di kampung halamannya, Cilacap, Jawa Tengah, dibius tiga penjahat yang baru dikenalnya saat menuju Bandara Soekarno-Hatta. Saat akan mencari bus Damri, tiba- tiba ia dihampiri tiga pria yang mengaku akan pulang ke Cilacap. Merasa satu tujuan, korban mau saja diajak naik mobil pelaku. Di tengah jalan, Alimin meminum jamu pemberian tiga pelaku dengan alasan agar badannya segar. Baru beberapa saat minum, korban langsung terkapar lemah. Semua barang bawaan berupa uang tunai Rp 2 juta, telepon seluler, dan tas yang berisi baju lebaran dibawa kabur pelaku.

23 Agustus 2010

Priyadi (34)  asal Lamongan, Jatim. Korban ditemukan warga di Jogging Track Rusun Dakota 9 Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, dalam keadaan tidak sadar. Korban mengaku baru datang dari Qatar dan bertemu dengan dua orang asing di Bandara Soekarno-Hatta. Korban diajak makan di Rumah Makan Padang, di tempat itu ia diberi minuman oleh pelaku sehingga tidak sadarkan diri. Barang bawaannya pun lenyap dibawa pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com