Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saudara Abu Sayyaf Tewas Dalam Bentrokan

Kompas.com - 05/09/2010, 17:02 WIB

ZAMBOANGA, KOMPAS.com - Pasukan komando polisi yang bentrok dengan gerilyawan Abu Sayyaf jaringan Al Qaida di Filipina selatan Minggu menewaskan seorang dan meluka beberapa lainnya.

"Anggota Pasukan Khusus melancarkan serangan di sebuah desa terpencil di pulau Jolo, setelah laporan intelijen menunjukkan persembunyian gerilyawan bersenjata," kata kepala kepolisian provinsi Inspektur Kepala Joseph Ramac, Minggu (5/9/2010).

"Komando Pasukan Khusus bentrok dengan Abu Sayyaf dan menewaskan Gafur Jumdail di desa Lapa. Ada beberapa gerilyawan yang luka berhasil meloloskan diri," kata Ramac.

Gerilyawan yang tewas diidentifikasi sebagai Abu Jumdail, salah seorang pemimpin operasi. Dia masih bersaudara dengan Abu Sayyaf, yang kepalanya dihargai 100.000 dolar oleh AS.

Satuan Abu Sayyaf Jumdail diyakini bertanggungjawab pada penculikan awak televisi berita lokal pada 2008, yang dibebaskan beberapa tahun kemudian setelah membayar uang tebusan.

Kelompok itu juga dipersalahkan melakukan serangan terhadap sebuah konvoi polisi pada tahun ini, di mana kepala kepolisian pulau itu dan beberapa petugas lainnya tewas.

Abu Sayyaf adalah kelompok kecil dari gerilyawan Islam yang melakukan serangan teroris terburuk di negara itu, termasuk pemboman sebuah feri yang menewaskan 100 orang di Teluk Manila pada 2004.

Kelompok tersebut juga dicatat sebagai organisasi teroris asing yang dicari oleh pemerintah AS, setelah dua orang Amerika, yang ditangkap bersama dengan sekelompok turis pada 2002 dibunuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com