Semasa kanak-kanak, dia menjerat kelinci dan bekerja memetik buah untuk membantu menyediakan makanan bagi keluarganya. Wyatt menjadi guru sekolah dan kemudian bekerja di bidang kesehatan dan pendidikan kaum Aborigin.
Ketika baru-baru ini dia menghadiri ulang tahun ke-70 mantan guru SD-nya, dia membawa hadiah yang tak mampu dia berikan kala dia masih anak-anak, sebuah apel.
Ketika menyatakan diri sebagai pemenang pada Minggu, dia mengatakan, keberhasilannya dalam pendidikan dimungkinkan oleh sebuah badan amal setempat yang melihat kemampuannya.
Wyatt mengatakan, dia ingin memperbaiki nasib kaum Aborigin, yang mempunyai harapan hidup yang lebih rendah dibandingkan orang Australia lainnya, dengan ribuan orang yang hidup miskin di pedalaman.
Perserikatan Bangsa-Bangsa, pekan lalu, memperingatkan, Australia menghadapi masalah dengan diskriminasi yang berurat akar terhadap kaum Aborigin.
Penduduk asli Australia itu baru tahun 1967 dimasukkan dalam sensus nasional.