Israel dan Jordania Bahas Perdamaian

AMMAN, KOMPAS.com - Raja Abdullah dari Jordania dan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak, Minggu (29/8), membicarakan ikhwal perundingan perdamaian langsung Israel-Palestina mendatang. "Pertemuan itu dipusatkan pada usaha-usaha untuk menyelesaikan konflik Israel-Palstina dan menjamin satu perdamaian adil, luas dan permanen  di kawasan itu," kata sebuah pernyataan dari istana raja Yordania.

"Raja dan Barak  membicarakan langkah-langkah yang harus dilakukan utuk membantu Palestina dan Israel sukses dalam perudingan langsung mereka di Washington."

Pemerintah Presiden AS, Barack Obama, akan memulai kembali perudingan perdamaian langsung Israel-Palestina di Washington, Kamis.

Abdullah, yang negaranya menandatangani perjanjian perdamaian tahun 1994 dengan Israel, mengemukakan kepada Barak bahwa perundingan-perundingan itu harus diselenggarakan dengan serius. "Mencapai perdamaian di Timur Tengah adalah satu kepentingan strategis bagi kawasan itu dan dunia," kata pernyataan itu mengutip prnyataan raja.

Pertemuan Kamis di AS itu akan meluncurkan perundingan-perudingan langsung pertama antara kedua pihak sejak Palestina menghentikan perundingan pada Desember 2008 setelah Israel menyerang Jalur Gaza. Raja itu akan bertolak ke London, Minggu dalam perjalananya ke Washington, tempat ia akan menghadiri jamuan makan malam di Gedung Putih dengan Obama  pada 1 September sehari menjelang perundingan Israel-Palestina, kata seorang pejabat senior Yordania kepada AFP.