Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PARIWISATA

Turis Malaysia Tetap Datang ke Jabar

Kompas.com - 28/08/2010, 15:32 WIB

BANDUNG, KOMPAS - Pemberlakuan travel advisory dari Pemerintah Malaysia tidak memengaruhi animo warga Malaysia untuk berkunjung ke Jawa Barat. "Di sini ramai kawan (baca: banyak teman). Sudah dua hari saya di sini. Sekarang gaduh politik Indonesia dan Malaysia, tapi saya tidak takut," kata Kieman, wisatawan asal Kuala Lumpur, Malaysia, saat ditemui di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jumat (27/8).

Pendapat yang tak jauh berbeda diungkapkan Raja Muhammad Fadlan, mahasiswa kedokteran Universitas Padjadjaran asal Malaka, Malaysia. Dua hari lalu Fadlan memboyong keluarganya untuk menghadiri wisudanya di Bandung. "(Travel advisory) itu biasa. Terserah pada individu karena kemane-mane aja pasti ada risikonya. Selama saya di Bandung ini aman-aman saje," kata Fadlan.

Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, sekitar 90 persen wisatawan asing di Jabar berasal dari Malaysia. Dalam sebulan 6.000-7.000 warga Malaysia datang ke Jabar. Jumlah tersebut menurun sekitar 50 persen pada Ramadhan.

"(Penurunan) ini wajar karena mereka juga ingin berpuasa di negaranya. Saya rasa, selesai Lebaran jumlah wisatawan akan normal lagi," kata Herdiwan Iing Suranta, Kepala Disparbud Jabar. 

Kontribusi signifikan

Kehadiran ribuan wisatawan dari negeri jiran tersebut memberi kontribusi ekonomi yang signifikan bagi Jabar. Herdiwan memperkirakan, dalam sehari seorang wisatawan membelanjakan Rp 6 juta. Untuk melindungi sumber pendapatan tersebut, Disparbud Jabar tidak menyiapkan langkah khusus.

"Hubungan kewisataan antara Malaysia dan Jabar sedang mesra-mesranya. Kunjungan meningkat terus, bahkan Malaysia Airlines membuka penerbangan ke Bandung. Oktober nanti Jabar berpameran wisata di Kuala Lumpur. Menurut saya, wisatawan Malaysia tidak terlalu terpengaruh dengan urusan politik," kata Herdiwan.

Dalam mengatasi problematika ini, Herdiwan berpegang pada kebijakan pemerintah pusat. "Kami tentu tidak boleh berpikir semata keuntungan ekonomi ketika muncul persoalan yang konon menyangkut harga diri sebuah bangsa," ungkapnya.

Setiap hari terdapat empat penerbangan pergi pulang Bandung-Kuala Lumpur. Tiga penerbangan disediakan oleh AirAsia dan satu oleh Malaysia Airlines. Berdasarkan informasi bagian Humas Bandara Husein Sastranegara, tingkat okupansi sebuah pesawat umumnya 120 orang. Memasuki Ramadhan, tingkat okupansi menurun drastis menjadi 30 orang per pesawat. (*)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com