Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Karzai Kritik AS

Kompas.com - 27/08/2010, 18:00 WIB

KOMPAS.com — Ketergantungan Afganistan terhadap pasukan asal AS meninggi. Makanya, tatkala tenggat hengkang makin mendekat, Afganistan pun makin gamang.

Presiden Afganistan Hamid Karzai, misalnya, sebagaimana warta AP pada Jumat (27/8/2010) mengkritik rencana AS untuk mulai menarik pasukannya dari Afganistan pada Juli 2011. "Penarikan itu memberi dorongan moral kepada Taliban," kata Karzai dalam pertemuan dengan sejumlah anggota Kongres Amerika di Kabul. 

Dia juga mengatakan, pasukan Afganistan dan asing harus bisa menarik Taliban keluar dari persembunyian di Pakistan. "Kalau tidak, perang tak mungkin dimenangkan," imbuhnya.

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Amerika Serikat mengirim tentara tambahan sebanyak 30.000 personel ke Afganistan sejak bulan Desember 2009 dalam upaya mengalahkan Taliban.

Dalam pernyataan itu, Karzai mengatakan telah tercapai kemajuan dalam membangun negara itu setelah selama beberapa dekade dilanda perang. Namun, korban dari kalangan warga sipil Afganistan di tangan operasi militer NATO mengganggu kemajuan dalam perang melawan terorisme.

Dia juga mengkritik bahwa tidak ada perhatian pada upaya "menghancurkan tempat persembunyian teroris" di dalam wilayah Pakistan. Pemerintah Afganistan berulang kali menuntut Amerika Serikat mengambil langkah lebih keras terhadap Pakistan.

Anggota Kongres Amerika Serikat dari Partai Republik, Bob Inglis, yang hadir dalam pertemuan itu, mengatakan, Presiden Afganistan ini meminta bantuan lebih besar untuk menghentikan serangan dari seberang perbatasan dengan Pakistan.

Media melaporkan bahwa hubungan Presiden Barack Obama dan Hamid Karzai tidak mulus—terutama setelah Karzai terpilih kembali dalam pemilu tahun lalu yang oleh pengamat barat diangggap berlangsung penuh kecurangan. Sementara itu, Karzai sendiri semakin sering mengkritik negara-negara Barat.

Bulan lalu, dokumen rahasia yang diterbitkan situs Wikileak memperlihatkan keprihatinan Amerika bahwa badan intelijen Pakistan mendukung kegiatan perang Taliban di Afganistan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com