Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Si Gaek Tak Lagi Lancar 'Ngepul'

Kompas.com - 26/08/2010, 14:51 WIB

KOMPAS.com — Pemerintah Kuba sedang berhadapan dengan pengetatan anggaran negara. Makanya, pemerintah negeri yang sohor lantaran cerutunya itu membuat kebijakan baru. Menurut warta harian Granma pada Kamis (26/8/2010), kebijakan paling gres itu adalah pencabutan subsidi harga rokok untuk warga Kuba berusia di atas 55 tahun. Peraturan yang diteken Presiden Raul Castro ini berlaku pada September mendatang.

Sebelumnya, warga di persyaratan usia itu mendapat jatah empat bungkus rokok per bulan. Harganya, 25 persen lebih murah ketimbang harga normal. "Ini bagian dari langkah-langkah bertahap yang diterapkan untuk penghapusan subsidi," tulis koran propemerintah tersebut.

Kendati begitu, alasan kesehatan dari penghentian subsidi harga rokok itu malahan tak disinggung pemerintah. "Rokok bukan kebutuhan utama," kata pemerintah.

Trik

Nyatanya, kebijakan ini pun menuai tentangan. Soalnya, bukan rahasia umum lagi kalau rokok subsidi justru menjadi cara untuk mencari nafkah tambahan. Para lansia itu membeli rokok murah untuk kemudian menjual rokok dimaksud dengan harga normal. Oh ya, harga normal rokok di Kuba per paknya sekitar 0,33 dollar AS atau setara dengan Rp 3.300 (kurs Rp 10.000).

Warga gaek lainnya justru memilih berhenti atau mengurangi kebiasaan mengepulkan asap rokok lantaran harga menjadi jauh lebih mahal dengan penghapusan subsidi.

Rokok merupakan barang terbaru yang ditarik dari buku jatah warga Kuba. Kentang dan kacang bersubsidi sudah dihapuskan dari jatah mereka pada November sebelumnya.

Sementara itu, awal Agustus, Castro mengatakan, peran negara akan dikurangi di beberapa sektor untuk menghemat negara yang "kelebihan beban". Dia mengatakan, lebih banyak pekerja diperkenankan bekerja mandiri atau mendirikan usaha kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com