Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4.000 Orang Tewas akibat Kekerasan

Kompas.com - 24/08/2010, 14:05 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com — Lebih dari 4.000 orang tewas di Thailand selatan sejak aksi kekerasan meletus tahun 2004 di tiga provinsi Thailand selatan yang berpenduduk mayoritas Muslim, yang berbatasan dengan Malaysia.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertangung jawab atas aksi kekerasan di provinsi Yala, Patani, dan Narthiwat itu dan sejauh ini tidak ada bukti ada hubungannya dengan jaringan-jaringan asing.

"Para gerilyawan Muslim menembak mati dua orang dan mencederai lima lainnya dalam serangan-serangan terpisah dalam satu hari di Thailand selatan," kata polisi.

Insiden-insiden itu semuanya terjadi Minggu-Senin di Pattani, salah satu dari tiga provinsi yang dilanda aksi kekerasan berdarah.

Aksi kekerasan berdarah ini diduga dilakukan gerilyawan Muslim yang berusaha memisahkan diri dari Thailand yang mayoritas beragama Buddha.

"Seorang pria Muslim, mantan politisi lokal, ditembak mati dan seorang kepala desa cedera ketika pria-pria bersenjata tidak dikenal melepaskan tembakan kepada penumpang sebuah truk yang akan salat subuh," kata polisi.

Dalam satu serangan lain, sepasang warga Buddha ditembak dan cedera ketika mereka  dalam perjalanan untuk bekerja di satu lokasi pembangunan.

Pada malam sebelumnya, seorang pejabat desa yang beragama Islam ditembak mati di depan sebuah sekolah oleh para penyerang yang tidak dikenal, kata Letnan Polisi Mana Naktang. Dua orang yang berada dekat lokasi itu juga cedera.

Serangan-serangan itu dilakukan melalui penembakan dari kendaraan yang sedang melaju dan sabotase dan ledakan-ledakan bom dan pemenggalan kepala.

Sasarannya biasanya adalah warga Budhha dan Muslim yang bekerja sama dengan Pemerintah Thailand, seperti polisi, tentara, para pejabat pemerintah, dan guru-guru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com