Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Bantuan Lebanon ke Gaza Ditunda

Kompas.com - 23/08/2010, 06:56 WIB

TRIPOLI, KOMPAS.com - Pelayaran kapal bantuan Lebanon menuju Gaza yang dijadwalkan Minggu (22/8) malam, ditunda sambil menunggu izin dari sebuah negara ketiga sebagai titik transit menuju ke wilayah Palestina yang diblokade Israel itu.

Mariam, kapal barang berbendera Bolivia, seharusnya berangkat dari Tripoli di Lebanon utara Minggu malam menuju Siprus pada bagian pertama pelayarannya menuju Gaza meski Israel telah memperingatkan akan menggunakan kekerasan untuk menegakkan blokade tersebut. "Perjalanan itu tidak dibatalkan namun ditunda," kata salah satu penyelengara, Samar al-Hajj, pada jumpa pers di Tripoli, sementara upaya terus dilakukan untuk memperoleh izin dari negara lain di kawasan itu untuk berlabuh sebelum menuju Gaza.

Lebanon dan Israel secara teknis tetap dalam keadaan perang dan tidak memiliki hubungan diplomatik atau maritim, yang melarang pelayaran langsung Mariam dari sebuah pelabuhan Lebanon menuju perairan yang dikuasai Israel.

Mariam, kapal barang yang semula bernama Junia Star, berencana berangkat dari Lebanon utara menuju Siprus pada Minggu pukul 22.00 waktu setempat (Senin pukul 02.00 WIB) pada bagian pertama rencana pelayarannya menuju Gaza, kata penyelenggara Samar al-Hajj, Kamis. Kapal yang membawa bantuan itu akan berusaha menerobos blokade Israel yang telah berlangsung empat tahun. Lebih dari 50 aktivis wanita Lebanon dan asing berada di kapal itu, termasuk penyanyi pop lokal May Hariri.

Siprus telah menolak permohonan Mariam untuk berlabuh atau menggunakan perairannya dan penyelenggara kapal itu berusaha berunding dengan Yunani, kata Yasser Kashlak, seorang penyelenggara lain, kepada wartawan. "Kontak masih dilakukan dengan Athena agar menerima kapal itu namun hingga kini kami masih belum menerima jawaban," katanya. Kashlak menambahkan, ia akan memberi Yunani waktu hingga Jumat dan setelah itu misi pelayaran itu akan dilaksanakan apa pun hasilnya.

Israel menyatakan kepada PBB Jumat bahwa mereka memiliki hak menggunakan kekerasan untuk menghentikan kapal bantuan yang akan berusaha mencapai Jalur Gaza yang diblokade. Dalam sepucuk surat kepada Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon, Duta Besar Israel untuk PBB Gabriela Shalev mengatakan, niat kapal barang Mariam berbendera Bolivia yang seluruh penumpang dan awaknya wanita "adalah melanggar blokade laut yang diberlakukan terhadap Gaza".

Pasukan komando Israel menyerbu kapal-kapal dalam armada bantuan yang menuju Jalur Gaza pada 31 Mei. Sembilan aktivis Turki pro-Palestina tewas dalam serangan di salah satu kapal itu. Hubungan Israel-Turki pun terperosok ke tingkat terendah sejak kedua negara itu mencapai kemitraan strategis pada 1990-an akibat insiden tersebut.

Di bawah tekanan-tekanan yang meningkat, Israel kemudian meluncurkan penyelidikan bersama dua pengamat internasional atas serangan itu. Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon mendorong penyelidikan terpisah PBB dengan keikutsertaan Israel dan Turki. Israel juga telah mengendurkan blokade terhadap Gaza dengan mengizinkan sebagian besar barang sipil masuk ke wilayah pesisir tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com