Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kandidat PM Australia Cari Dukungan Minoritas

Kompas.com - 23/08/2010, 03:32 WIB

CANBERRA, MINGGU - Perdana Menteri Australia Julia Gillard menyatakan ia tengah bernegosiasi dan mendekati para anggota parlemen independen agar mereka mau memberi dukungan kepada dirinya.

Hal tersebut dilakukan menyusul hasil pemilihan umum Australia, yang diprediksi kuat bakal menghasilkan ”parlemen menggantung” (hung parliament), kondisi di mana tidak satu pun partai politik meraih mayoritas kursi di parlemen.

Padahal, untuk bisa membentuk pemerintahan, peraturan perundang-undangan di Negeri Kanguru tersebut mengharuskan pemerintah terbentuk didukung sedikitnya 76 kursi dari total 150 kursi yang diperebutkan dalam pemilu.

Pemerintahan sebelumnya oleh PM Kevin Rudd yang belakangan didongkel oleh Gillard, keduanya dari Partai Buruh, didukung oleh 83 kursi di parlemen.

Gillard berharap para anggota parlemen independen dan juga dari Partai Hijau mendukung dirinya melanjutkan pemerintahan. Jika gagal, ia terancam bakal menjadi seorang perdana menteri dengan masa pemerintahan terpendek dalam sejarah Australia, sekitar 48 hari, selain dirinya memang telah menjadi PM perempuan pertama Australia dalam sejarah negara tersebut. Gillard menduduki kursi jabatan perdana menteri setelah mendongkel rekan separtainya, Kevin Rudd.

”Memang sangat jelas sekarang tidak satu pun partai berhak atas pemerintahan. Adalah niat saya untuk bernegosiasi dalam semangat kesalingpercayaan yang baik dan kesepakatan yang efektif untuk (mendukung saya) membentuk pemerintahan,” ujar Gillard.

Seteru Gillard, Tony Abbott, dari koalisi konservatif Partai Liberal, juga mengklaim telah melakukan pendekatan serupa kepada para anggota parlemen independen dan dari Partai Hijau. Abbott mengklaim telah menggelar sejumlah diskusi awal bersama mereka dalam kesempatan sebelumnya.

Tidak hanya itu, Abbott bahkan menyindir turunnya jumlah kursi perolehan Partai Buruh, dari 83 kursi sebelumnya menjadi 73 kursi pada pemilu kali ini, menunjukkan adanya keinginan masyarakat Australia untuk mengganti pemerintahan.

Sementara itu, anggota parlemen independen, Tony Windsor, mengatakan, ia berencana menggelar pembahasan dengan sesama anggota parlemen independen lain, Bob Katter dan Rob Oakeshott, per telepon, terutama menyangkut isu apakah mereka akan bersama-sama bernegosiasi dengan kedua partai besar tadi sebagai sebuah kelompok atau hal tersebut cukup dilakukan masing-masing sebagai individu.

Ketiganya sebelumnya diketahui berasal dari Partai Nasional, yang memang pernah berkoalisi dengan Partai Liberal. Namun begitu, ketiganya juga mengaku membuka peluang mendukung pemerintahan Partai Buruh.

”Siapa saja yang akan didukung, penting bagi kami semua untuk menjaga stabilitas dan tetap mempertahankannya sehingga pemerintah yang akan datang benar-benar bisa berjalan baik,” ujar Windsor kepada stasiun televisi Australia, ABC.

Sementara itu, walau Ketua Partai Hijau Bob Brown mengatakan belum ada kesepakatan yang dihasilkan setelah perbincangan hangat antara dirinya dan Gillard, anggota parlemen dari partai itu, Adam Brandt, telah lebih dahulu menyatakan kecenderungannya untuk mendukung pemerintahan Partai Buruh.

Sejak tahun 1943, pemerintahan Australia belum pernah lagi mengandalkan dukungan kalangan anggota parlemen independen. Analis politik Australian National University, Norman Abjorensen, memperkirakan besar kemungkinan hasil akhir pemilu kali ini menghasilkan pemerintahan minoritas yang tidak stabil pimpinan Abbott dengan dukungan tiga anggota parlemen independen yang ada.(AP/AFP/BBC/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com