Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri Wikileaks Dituduh Memerkosa

Kompas.com - 21/08/2010, 21:48 WIB

KOMPAS.com - Julian Assange, pendiri situs Wikileaks.Org yang dokumennya membikin merah padam penguasa Amerikat Serikat (AS) karena membongkar kebrengsekan pasukan penjajah AS di Afghanistan, mulai diserang balik.

Assange terancam dibui atas tuduhan memerkosa. Ancaman itu dikeluarkan jaksa jaksa Swedia, negeri yang pekan lalu dikunjungi aktivis Internet kelahiran Australia itu.

"Kami mengonfirmasi bahwa dia buron. Dia dikenakan tuduhan kemarin malam, sebagai tersangka perkosaan," ujar Karin Rosander, direktur komunikasi Kejaksaan Agung Swedia.

Jaksa juga menuduh Assange terlibat penganiayaan, tetapi Karin tak menyebut detal kedua tuduhan itu.

Saat berkunjung ke Swedia, Assange sempat menggelar keterangan pers dan mengumumkan bahwa situsnya akan menerbitkan dokumen rahasia militer tentang perang di Afghanistan.

Situs Wikileaks memang sudah pernah menerbitkan ribuan halaman berisi informasi intelijen yang diklaim dapat membahayakan keamanan militer, dan menempatkan para informan situs itu dalam bahaya.

Assange juga mengirim email kepada koran Swedia, Dagens Nyheter, dan mengaku belum pernah dikontak polisi terkait tuduhan perkosaan dan penganiayaan tadi.

Pendukung Assange percaya bahwa dia sedang menjadi korban kampaye jahat untuk mendiskreditkannya. Kristinn Hrafnsson, seorang jurnalis Islandia yang bekerja sama dengan Assange, mengatakan kepada media Swdia, Sabtu, bahwa Assenge masih di negara tersebut.

Ia akan ke kantor polisi keesokan herinya. "Ada kekuatan besar yang ingin menyakiti  Wikileaks,” ujar Hranfnsson yang menegaskan bahwa tuduhan itu salah.

Tuduhan itu disebutkan berasal dari perempuan Swedia berusia 20 dan 30 tahun. Kejadian yang dituduhkam terjadi di sebuah apartemen di Stockholm dan di kota Enköping. Namun, polisi maupun koran itu tidak mengungkap nama para kedua penduh itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com