Sudan Bebaskan 2 Polisi Jordania

KHARTHOUM, KOMPAS.com - Dua pejabat Kepolisian Jordania yang bertugas dengan pasukan penjaga perdamaian PBB/Uni Afrika di Darfur, Sudan, telah dibebaskan pada Selasa (17/8/2010) setelah tiga hari ditawan.

"Dengan upaya lembaga-lembaga yang cemas dan melalui komunikasi dengan para pemimpin suku, kami telah dapat membebaskan dua warga Jordania itu dengan selamat. Mereka sekarang di markas mereka," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Sudan, Moawiya Osman.

Kantor berita negara Jordania Petra menyatakan, Amman telah mengirim sebuah pesawat militer ke Darfur di Sudan barat untuk membawa pulang Ahmad Qaissi dan Nabil al-Kilani.

Penculikan mereka menambah jumlah pekerja bantuan asing dan anggota UNAMID (Misi PBB/Uni Afrika di Darfur) yang diculik sejak Maret 2009 jadi 19 orang.

Penculikan pekerja dan penjaga perdamaian asing di bagian barat Sudan yang sulit itu dimulai setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi Presiden Omar Hassan al-Bashir karena kejahatan perang di Darfur.

Semua kecuali satu sandera telah dibebaskan. Seorang perempuan Amerika yang bekerja untuk badan amal Samaritan’s Purse masih ditawan setelah diculik tiga bulan lalu.

Penculiknya pada umumnya pemuda yang minta uang tebusan. Khartoum membantah telah membayar uang tebusan, tetapi para pemimpin suku pernah melaporkan bahwa uang telah berpindah tangan, yang telah meningkatkan penculikan di wilayah itu.

Para pekerja bantuan khawatir bahwa jika Khartoum tidak menangkap dan mengusut para kriminal yang membidik orang-orang asing di Darfur, penculikan akan terus terjadi.