Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koleksi Emas Museum Sonobudoyo Dicuri

Kompas.com - 12/08/2010, 03:47 WIB

Yogyakarta, Kompas - Sebanyak 17 jenis koleksi emas abad ke-8 hingga ke-10 Masehi milik Museum Sonobudoyo, DI Yogyakarta, raib dicuri dari ruang pamer. Pencurian diduga terjadi pada Selasa malam atau Rabu (11/8) dini hari.

Kepala Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta Djoko Dwiyanto menuturkan, 17 jenis koleksi emas 18 karat yang dicuri merupakan benda-benda bersejarah tinggi peninggalan Mataram Kuno. Koleksi yang dicuri, antara lain, adalah arca Awalokiteswara, yaitu patung Buddha duduk bersila dari emas, topeng emas dengan wajah manusia, lempengan emas berukuran 3 x 10 sentimeter untuk penulisan enskripsi, enam kalung dan 21 liontin berbentuk buah dan binatang, serta mangkok emas. Koleksi itu didapat dari hibah dan hasil penemuan.

Menurut Kepala Museum Sonobudoyo Martono, kehilangan itu diketahui hari Rabu sekitar pukul 09.00 saat petugas masuk ke ruang koleksi emas di bagian tengah museum. Atas laporan petugas, Martono melapor ke kepolisian.

Menurut Djoko, pada hari Selasa di Museum Sonobudoyo digelar pertunjukan wayang kulit hingga pukul 22.00.

Diperkirakan pencurian terjadi pada Selasa malam atau Rabu dini hari. Pencuri diduga masuk ke ruang pamer melalui jendela kecil dengan memecah kaca dan menjebol teralis besi. Pencuri diperkirakan masuk melalui pendopo timur museum. Tiga dari 12 lemari pajang dirusak. Satu besi mirip pencongkel ban tertinggal di lokasi.

Alarm tak berfungsi

Djoko mengaku heran, ruang pamer museum dilengkapi dengan alarm dan kamera CCTV. Namun, saat pencurian tidak terdengar suara alarm. Adapun kamera CCTV belum dipastikan dalam kondisi nyala atau mati. ”Belum diketahui kenapa alarm mati. Kami juga belum tahu CCTV menyala atau tidak,” katanya.

Museum Sonobudoyo diresmikan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII tahun 1935. Museum yang menempati lahan 7.867 meter persegi itu memiliki 42.598 koleksi. Sekitar 90 persen hanya ditempatkan di ruang penyimpanan seadanya. Museum yang terletak persis di sebelah utara Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta itu dikelola Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta.

Kepala Kepolisian Kota Besar Yogyakarta Komisaris Besar Atang Heradi menyatakan, pihaknya masih menyelidiki kejadian itu. Kepolisian mengalami kesulitan karena di lokasi kejadian banyak orang keluar-masuk.

Terkait alarm yang tidak berbunyi, pihaknya masih memeriksa apakah karena kerusakan teknis atau disengaja, termasuk menyelidiki kemungkinan ada tidaknya orang dalam yang terlibat. (RWN)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com