Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hezbollah Tuduh Israel Membunuh Mantan PM

Kompas.com - 11/08/2010, 03:17 WIB

Kairo, Kompas - Sekjen Hezbollah Hassan Nasrullah, Senin (9/8), menyampaikan sejumlah indikasi yang mengarah pada peran Israel sebagai pembunuh mantan Perdana Menteri Lebanon Rafik Hariri pada 14 Februari 2005. Nasrullah bersedia mengungkapkan indikasi lebih jauh jika ada komite penyidik yang serius meneliti kasus pembunuhan Hariri.

Akan tetapi, pemaparan Nasrullah mengundang reaksi. ”Tuduhan itu lucu. Semua orang tahu bahwa Hezbollah membunuh Hariri,” kata pejabat Israel yang tak disebutkan namanya.

Musuh-musuh politik Hezbollah di Lebanon mengatakan, pemaparan Nasrullah hanya analisis, bukan barang bukti kuat. Sejumlah analis independen mengimbau agar pemaparan Nasrullah dijadikan pertimbangan, khususnya PBB.

Nasrullah dalam temu pers dua setengah jam dan disiarkan TV Al Manar (TV milik Hezbollah) memaparkan gambar rekaman video berdurasi beberapa menit tentang pesawat pengintai Israel yang memantau peta jalan yang dilalui Rafik Hariri dan rombongannya di dalam dan diluar kota Beirut, khususnya jalan pantai yang menghubungkan rumah Hariri dan kantornya.

Nasrullah juga menyampaikan gambar pesawat pengintai Israel yang terbang di kawasan kediaman Hariri di Distrik Hamra, Beirut barat, sehari sebelum pembunuhan Hariri. Pesawat pengintai Israel kembali terbang di distrik yang sama sehari setelah pembunuhan Hariri. Ditayangkan pula aktivitas pesawat Israel secara terputus-putus terbang di kota Beirut.

Tuduhan diragukan

Nasrullah mengungkapkan upaya Israel agar Hezbollah segera dituduh sebagai pembunuh Hariri. Melalui agen mata-mata bernama Ahmed Nasrullah, Israel berhasil mengontak tim keamanan Hariri untuk menyampaikan informasi bahwa Hezbollah menyiapkan pembunuhan Hariri. Nasrullah menayangkan video Ahmed Nasrullah yang mengakui telah menyampaikan informasi itu kepada tim.

Hal itulah, lanjut Nasrullah, mendorong Hariri menyampaikan kepada sahabat-sahabatnya dari pemimpin Arab dan asing bahwa Hezbollah berusaha membunuhnya. Menurut Nasrullah, Israel telah berhasil menanamkan keyakinan tentang upaya Hezbollah membunuh Hariri.

Nasrullah memperkuat indikasi tentang keterlibatan Israel, antara lain kemampuan dan catatan sejarah Israel yang selalu membasmi musuh-musuhnya. Ada kepentingan untuk membunuh Hariri agar memicu pengusiran pasukan Suriah dari Lebanon dengan menggunakan isu pembunuhan darah Hariri.

Nasrullah kemudian menayangkan video pesawat pengintai Israel yang terbang di hunian seorang petinggi Hezbollah, Ali Dib (Abu Hassan), dan dua saudaranya yang dibunuh Israel beberapa hari setelah itu. Pola pengintaian itu, kata Nasrullah, persis sama dengan pola pembunuhan Hariri.

Nasrullah menyinggung jaringan mata-mata Israel yang mulai dibongkar tahun 2009 dan keterlibatan mereka membuka jalan bagi anggota intelijen dan pasukan Israel masuk ke Lebanon. Di antara agen mata-mata Israel itu, ungkap Nasrullah, ada Ghassan Gerges yang berada di tempat pembunuhan Hariri pada 13 Februari 2005 (sehari sebelum pembunuhan). Gerges berhasil lari ke Israel tahun 2009.

Mantan Presiden Lebanon Amin Gemayel mengatakan, penjelasan Nasrullah hanya berupa indikator, bukan bukti kuat.

Profesor hukum pidana di Universitas Lebanon, Hassan Goune, meminta agar keterangan Nasrullah dijadikan sebagai pertimbangan oleh PBB. Pemaparan Nasrullah membuat tuduhan keterlibatan Suriah dan Hezbollah terhadap pembunuhan Hariri diragukan. (mth)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com