Bogota, Senin
Chavez dan Presiden baru Kolombia Juan Manuel Santos akan bertemu di Kolombia. Demikian diumumkan Menteri Luar Negeri Kolombia Maria Angela Holguin setelah sebuah pertemuan di Bogota, Minggu (8/8), dengan rekannya dari Venezuela, Nicolas Maduro, yang turut menghadiri upacara pelantikan Santos sebagai presiden hari Sabtu.
Venezuela memutus hubungan diplomatik dengan Kolombia pada 22 Juli lalu. Itu terjadi satu pekan setelah pendahulu Santos, Presiden Alvaro Uribe, menuduh Venezuela memberikan tempat perlindungan bagi sekitar 1.500 pemberontak kiri dari Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) dan Tentara Pembebasan Nasional (ELN), kelompok gerilya nomor dua terbesar Kolombia. Pemerintahan Uribe menyampaikan kepada Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) soal kamp-kamp pemberontak yang ada di Venezuela.
Chavez menyangkal tuduhan itu dan langsung mengirim pasukan tambahan ke perbatasannya Kolombia. Kini Chavez mengatakan bersedia ”membuka halaman baru” dan bekerja dengan presiden baru itu. ”Hari ini saya bisa tidur sebagai orang bahagia,” kata Chavez setelah pertemuan puncak itu diumumkan. ”Kami akan bekerja keras. Ini akan menjadi awal hubungan baru demi kebaikan kedua negara,” kata Chavez.
Chavez yang beraliran politik kiri dan Uribe yang konservatif juga berselisih setelah Kolombia menandatangani sebuah kesepakatan pangkalan militer dengan AS. Chavez menyebut kesepakatan itu mendestabilisasi kawasan. Uribe menilai Chavez melindungi pemberontak.
Pemimpin Venezuela itu menegaskan ingin membangun hubungan persahabatan dengan Kolombia setelah pelantikan Santos. ”Kami punya harapan besar pemerintah baru akan mulai membangun semua yang dihancurkan Uribe,” kata Chavez.
Di Kolombia, Santos mengatakan, ”Pada pertemuan ini kami bisa menarik kesimpulan yang membawa kami untuk menormalisasi hubungan di antara kedua negara.” Dia tidak menyebutkan di mana kedua pemimpin itu akan bertemu.
Hari Minggu, Chavez mendesak pemberontak Kolombia untuk membebaskan sandera-sandera mereka. Ini adalah salah satu cara untuk memulai negosiasi dengan Santos. Dia meminta konflik bersenjata di negaranya, yang berlangsung puluhan tahun, diakhiri.