Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juan Manuel Santos Bertemu Hugo Chavez

Kompas.com - 09/08/2010, 18:03 WIB

BOGOTA, KOMPAS.com - Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos dan Venezuela, Hugo Chavez akan bertemu Selasa (10/8/2010) untuk membicarakan konflik diplomatik mereka.

Chavez memutuskan hubungan diplomatik dengan Kolombia 22 Juli, satu minggu setelah Alvaro Uribe menuduh Venezuela menampung sekitar 1.500 pemberontak kiri Kolombia di wilayahnya. Namun, Chavez membantah tuduhan Uribe.

"Presiden Santos telah dilantik pada Sabtu, dan akan segera menawarkan perundingan dengan Presiden Hugo Chavez dengan harapan pertemuan mereka dapat mengakhiri konflik kedua negara," kata Menteri Luar Negeri Kolombia, Maria Angela Holguin, Senin (9/8/2010).

Pemerintah Venezuela yang mengirim Menteri Luar Negeri, Nicolas Maduro untuk menghadiri pelantikan Manuel Santos, menanggapi komentar koleganya dengan mengatakan ingin mengubah keadaan dan bekerjasama dengan presiden baru itu.

"Jika Presiden Manuel Santos tidak dapat datang ke Venezuela, Peresiden Chaves siap pergi ke Kolombia," katanya.

"Hari ini akan menjadi awal yang bail bagi sebuah perundingan dengan seseorang yang menyenangkan," kata Chavez di stasiun televisi dan radio, dalam acara mingguan Alo Presidente.

Dalam acara tersebut, Chaves juga mengatakan belum menetapkan tempat pertemuan, tetapi sedang mempertimbangkan beberapa opsi tempat.

"Kami akan berusaha pertemuan Selasa itu bisa dilakukan. Ini akan menjadi babak baru, dimulainya satu hubungan demi kebaikan kedua negara," kata Chavez.

Holguin mengumumkan pertemuan Santos-Chavez setelah pertemuan mereka di Bogota dengan Maduro.

"Kami telah melakukan dialog terbuka dan langsung, dengan tujuan untuk memulihkan hubungn dalam satu kerangka transparan," kata Holguin.

Chavez yang berhaluan kiri dan Uribe yang konservatif juga sempat terlibat pertikaian diplomatik tahun lalu setelah Kolombia menandatangani satu perjanjian pangkalan militer dengan AS.

Chavez menyebut perjanjian itu mengganggu kawasan itu dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Bogota.

Kolombia adalah sekutu utama AS di kawasan itu dan Chavez, sejak berkuasa tahun 1999, terlibat permusuhan dengan kedua negara itu. Ia sering mengecam terhadap apa yang ia sebut kerajaan AS.

Santos menjadi menteri pertahanan tahun 2006-2009 semasa pemerintah Uribe dan sebagai alat tindakan Uribe untuk menumpas pemberontak FARC dan kelompok gerilyawan kiri lainnya di Kolombia.

Ia memimpin serangan Maret 2008 terhadap kamp FARC di negara tetangga Ekuador, sekutu Venezuela yang memicu krisis dengan Quito dan Karakas.

Ekuador segera setelah itu memutuskan hubungan-hubungan diplomatik dengan Bogota.

Sejumlah 25 orang tewas dalam serangan itu, termasuk orang nomor dua FARC, Raul Reyes dan dokumen-dokumen yang ditemukan menunjukkan hubungan antara pemberontak tersebut dengan pemerintah Chavez.

Minggu, Holguin bertemu dengan sejawatnya dari Ekuador Ricardo Patino. Kedua menlu itu sepakat untuk bertemu kembali dalam beberapa pekan ke depan.

Keduanya akan membicarakan program pembangunan bersama di sepanjang daerah perbatasan mereka, sabagai satu langkah pertama untuk memulihkan hubungan-hubungan diplomatik.

Dalam sebuah pernyataan, Patino menyambut baik keinginan Kolombia, dan menyerahkan keputusan kerjasama kedua negara kepada Presiden Ekuador Rafael Correa, yang menghadiri pelatikan Manuel Santos.

"Kami akan terus bekerjasama dengan komitmen penuh pemerintah Kolombia bagi pemulihan hubungan normal dengan Ekuador," kata Holguin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com