Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kartel Meksiko Ingin Kuasai Pemerintahan

Kompas.com - 06/08/2010, 03:16 WIB

MEXICO CITY, KAMIS - Presiden Meksiko Felipe Calderon menegaskan, sepak terjang kartel obat-obatan terlarang di negaranya makin berbahaya. Aktivitas kartel tidak lagi terbatas pada perdagangan obatan-obatan sebagai sumber utama keuangan, tetapi mereka juga berkeinginan kuat mengganti struktur pemerintahan dan memberlakukan hukum mereka sendiri di negara bagian.

Calderon berbicara pada penutupan konferensi antikejahatan yang berlangsung tiga hari di Mexico City, Rabu (4/8) atau Kamis WIB. Meksiko terdiri dari 31 negara bagian dan satu distrik federal, dihuni 112,5 juta jiwa, termasuk negara paling rawan kekerasan akibat perang antarkartel narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba).

Tingkat pembunuhan terkait sindikasi narkoba di Meksiko bervariasi 11-14 kasus per 100.000 penduduk. Sejak Calderon menjabat sebagai presiden dan melibatkan militer dalam memerangi gembong narkoba pada tahun 2006, hingga awal Agustus sudah 28.000 orang tewas.

Calderon memperingatkan semua pihak bahwa aktivitas kartel narkoba kini melampaui motif dasar mereka dari sekadar mencari uang. Lebih dari itu, kartel memiliki keinginan kuat untuk mengganti tata pemerintahan di banyak negara bagian dan bermaksud memberlakukan hukum mereka sendiri. Oleh karena itu, perang terhadap geng narkoba harus terus ditingkatkan.

Presiden mengatakan, geng narkoba sudah bergerak di luar skenario yang lazim. Tidak hanya perdagangan dan peredaran narkoba, tetapi kartel sedang menyusun format untuk mendominasi pihak atau orang lain, terutama pemerintahan.

”Perilaku kriminal ini tidak hanya melawan negara, tetapi berusaha mengganti pemerintahan,” katanya di hadapan delegasi, termasuk pejabat, peneliti, dan pemimpin agama. Calderon melanjutkan, ”Geng berusaha mendapat bagian dari hasil pajak di daerah yang mereka kuasai dan berusaha memaksakan pemberlakuan hukum mereka sendiri dengan kekuatan senjata.”

Mengingat kian agresifnya pergerakan kartel, Calderon akan melanjutkan operasi militer untuk pemberantasan mafia narkoba meski mungkin memunculkan kekerasan baru.

Presiden Meksiko ini juga menegaskan, sekalipun menentang legalisasi narkoba, ia tetap terbuka untuk sebuah perdebatan tentang masalah ini. Pusat Penelitian dan Keamanan Nasional (Cisen) menyatakan, ada 28.228 orang tewas dalam aksi kekerasan terkait peredaran dan perang terhadap kartel narkoba sejak Desember 2006. Jumlah tersebut naik tajam dibandingkan estimasi kantor Jaksa Agung pada Juli, yakni 25.000 orang.

Meksiko terus menjadi pemasok utama atau titik awal bagi sebagian besar narkoba yang dikonsumsi di AS. Meksiko adalah negara transit utama untuk kokain dan heroin yang dikonsumsi di AS serta negara penghasil ganja terkemuka dan methamphetamine.

Ambisi kartel menguasai pemerintahan sebenarnya amat mengkhawatirkan Calderon. Beberapa waktu lalu, Pemerintah Meksiko menangkap mantan Gubernur Negara Bagian Quintana Roo karena dicurigai membantu jaringan kartel dalam pengiriman kokain bernilai jutaan dollar dari Amerika Latin ke AS. Menurut Drug Enforcement Administration (DEA) AS, ada tujuh kartel paling kuat di Meksiko saat ini.(AP/AFP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com