Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Ringkasan Laporan WikiLeaks

Kompas.com - 05/08/2010, 00:11 WIB

Naskah Peluru Kendali Pencari Panas berisi laporan bahwa tentara Amerika Serikat tahu Taliban menggunakan peluru kendali jinjing pencari panas terhadap pesawat sekutu, meskipun tidak mengungkapkan buktinya. The New York Times mengutip laporan, yang menyatakan satu helikopter Amerika Serikat dihantam peluru kendali darat-ke-udara pencari panas, yang menewaskan ketujuh penumpangnya.

Meskipun helikopter lain melaporkan kejatuhan itu akibat serangan peluru kendali darat-ke-udara, juru bicara NATO pada saat itu menyatakan helikopter itu jatuh oleh tembakan senjata kecil.

Naskah Pakistan Bantu Perlawanan Afganistan mengisyaratkan bahwa Pakistan mengizinkan perwakilan jasa mata-matanya (Antar-Layanan Sandi) bertemu langsung dengan Taliban untuk menggalang kelompok pejuang, yang menyerang tentara Amerika Serikat, kata New York Times. Suratkabar itu mengutip beberapa laporan, yang menggambarkan sandi Pakistan bekerja dengan Al Qaeda untuk merencanakan serangan.

Salah satu naskah membahas pertemuan pejuang, yang dihadiri mantan pejabat tinggi sandi Pakistan, yang tampak bekerja melawan pasukan Amerika Serikat di Afganistan. Der Spiegel menyatakan naskah itu menunjukkan ISI adalah "kaki paling penting" Taliban di luar Afganistan.

Dikatakannya, Pakistan berperan sebagai suaka aman pasukan musuh. Majalah itu mengutip laporan ancaman pada 14 Januari 2008, yang menyatakan ISI mengarahkan pejabat Taliban untuk "melihat bahwa (Presiden Afganistan Hamid) Karzai terbunuh".

The New York Times menyatakan laporan itu juga merinci upaya petugas ISI menjalankan jaringan pembom jibaku di Afganistan dan mengatakan bahwa mereka menunjukkan bahwa ISI membantu mengatur serangan Taliban pada saat penting perang.

Laporan itu juga berisi naskah persoalan dengan kepolisian Afghanistan, menceritakan keberingasan polisi, kawanan korupsi dan pemerasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com