Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISI Pakistan "Bantu" Taliban

Kompas.com - 02/08/2010, 02:53 WIB

Musthafa Abd Rahman

Situs Wikileaks, spesialis menangani dokumen rahasia militer, secara mengejutkan hari Minggu (25/7) membeberkan hubungan ”main mata” antara Taliban Afganistan dan intelijen militer Pakistan, ISI. Dokumen rahasia itu sendiri menyebutkan bahwa ISI adalah sahabat dan sekaligus musuh AS.

Tentu saja dokumen rahasia dengan 92.000 dokumen itu menampar hubungan kuat AS-Pakistan yang sejak tragedi 11 September 2001 di AS bergandengan tangan melawan teroris. Apakah aliansi AS-Pakistan melawan teroris selama ini hanya di permukaan?

Situasi kompleks di Asia Selatan dan Tengah, yang sarat persaingan antara India dan Pakistan, memaksa ISI dan Taliban tak bisa retak. Pemerhati Afganistan paham, sejak kudeta oleh kubu komunis di Kabul tahun 1978 hingga sekarang, ISI membina kelompok perlawanan bersenjata terhadap pemerintahan Kabul.

Uni Soviet melakukan invasi militer ke Afganistan pada 27 Desember 1979. Saat itu Presiden Pakistan Zia ul Haq memanggil Direktur ISI Jenderal Ahktar Abdur Rahman terkait tentang situasi Afganistan pasca-invasi Uni Soviet dan pengaruhnya terhadap stabilitas di Pakistan. Rekomendasi pun diberikan kepada Presiden Zia ul Haq agar Pakistan membina faksi-faksi perlawanan Afganistan untuk melawan pasukan pendudukan Uni Soviet.

Menurut ISI, taktik perang gerilya tidak hanya akan melelahkan pasukan Uni Soviet, tetapi juga bisa mengalahkannya. Rekomendasi ISI itu kemudian menjadi kebijakan resmi Pakistan terhadap Afganistan.

Pemerintah Pakistan memberikan kepercayaan penuh kepada ISI membina faksi-faksi perlawanan Afganistan, bahkan menyusupkan perwira ke Afganistan. Hubungan ISI dan faksi-faksi Mujahidin Afganistan pun kental.

Sebagian gerakan Mujahidin Afganistan kemudian mengambil basis di kota Peshawar, Pakistan. Sebagian lagi memilih wilayah Afganistan sebagai tempat berlatih dan basis serangan terhadap pasukan Uni Soviet.

Sering terjadi antara anggota perlawanan di Afganistan dan perwira ISI menganut paham yang sama bernuansa radikal. Banyak anggota ISI memelihara jenggot seperti layaknya aktivis kelompok Jamiat e-Islami atau Islam konservatif di Pakistan.

Tidak semua ISI menganut hal serupa. Itulah sebabnya muncul polarisasi antara kubu Islamis dan kubu sekuler, bahkan muncul faksi radikal di militer Pakistan.

Ketika Benazir Bhutto memerintah pada tahun 1993, atas permintaan AS dia memecat banyak perwira ISI dan militer yang dianggap penganut paham radikal.

Secara terpisah, muncul konflik berdarah akibat perebutan kekuasaan di Kabul antara Hizb e-Islami pimpinan Gulbuddin Hekmatyar dan pasukan Menteri Pertahanan Afganistan saat itu Ahmed Shah Masoud. Konflik ini memaksa Pakistan terlibat.

Sandaran strategis

Pakistan menganggap Afganistan adalah sandaran strategis menghadapi India, musuh bebuyutan Pakistan di Asia Selatan. Hal ini mendorong ISI tetap bermain di Afganistan dan mendorong ISI mendirikan Taliban tahun 1994. Keberhasilan Taliban menguasai Kabul dan sekitar 90 persen wilayah Afganistan tahun 1996 tak lepas dari peran Pakistan di Afganistan.

Akan tetapi, setelah berkuasa di Afganistan, karakter radikal Taliban terkuak. Taliban beraliansi dengan Al Qaeda pimpinan Osama bin Laden yang kerap menyerang sasaran Barat. Ini membuat posisi Pakistan sebagai pengorbit Taliban menjadi sulit. Pakistan menjadi sasaran tekanan Barat agar mengakhiri hubungan dengan Taliban. Tragedi 11 September 2001 di AS mendorong Pakistan mengakhiri hubungan dengan Taliban.

Presiden Pakistan saat itu Pervez Musharraf memilih beraliansi dengan AS yang bertempur dan akhirnya menumbangkan Taliban. Konferensi internasional tentang Afganistan pada Desember 2001 di Bonn, Jerman, menghasilkan keputusan untuk membentuk pemerintahan interim di bawah pimpinan Hamid Karzai. Susunan kabinet Karzai pun didominasi aliansi utara, musuh Pakistan di Afganistan.

Presiden Pervez Musharraf dan ISI kecewa pada konferensi Bonn karena tidak mengakomodasi kepentingan strategis Pakistan di Afganistan. Konferensi Bonn menaikkan musuh-musuh Pakistan ke tampuk kekuasaan.

Hal itu mendorong Pakistan meninjau kembali kebijakannya di Afganistan dan mulai tercium riak-riak tentang perilaku ISI bermain mata dengan Taliban. Karena itu, meski Musharraf memilih berkoalisi dengan AS untuk menumbangkan Taliban, tetap ada kecurigaan tentang aksi main mata antara ISI dan Taliban.

Presiden Afganistan Hamid Karzai sering menuduh ISI memainkan peran ganda, mendukung perang melawan teroris yang digalang AS sekaligus bermain mata dengan Taliban.

Tampilnya Jenderal Ashfaq Kayani sebagai Kepala Staf AB Pakistan sejak 2007 memberi harapan baru terhadap komitmen Pakistan memerangi terorisme. Ashfaq Kayani memimpin sendiri serangan militer Pakistan terhadap wilayah Waziristan dan wilayah barat daya Pakistan, basis Taliban selama dua tahun terakhir ini. Ashfaq Kayani, yang dikenal liberal dan cenderung pro-Barat, kini menjadi tumpuan Barat untuk menghapus kecurigaan tentang ketulusan Pakistan memerangi teroris.

Harian The New York Times menyebutkan, Ashfaq Kayani adalah tokoh militer Pakistan yang dipercaya Gedung Putih saat ini. Akan tetapi, bisakah Ashfaq Kayani membuat ISI putus cinta dengan Taliban?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com