Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampanye Tergaek Ada di Laut Baltik

Kompas.com - 17/07/2010, 19:44 WIB

HELSINKI, KOMPAS.com - Sekelompok penyelam yang meneliti puing kapal di Laut Baltik telah menemukan beberapa botol yang berisi apa yang diduga sebagai sampanye paling tua yang dapat diminum di dunia, dari pengujung abad 18.     "Aku mengambil satu botol sampanye agar kami dapat mengetahui usia rongsokan kapal itu, sebab kami tak menemukan nama atau perincian apa pun yang dapat memberi tahu kami nama kapal tersebut," kata penyelam Christian Esktrom dari Aland kepada Reuters, Sabtu (17/7/2010).     Ekstrom dan rekan penyelamnya dari Swedia membuka botol itu dan mencicipi isinya. "Rasanya enak sekali ... rasanya sangat manis, ada rasa pohon kayu ek dan aroma tembakau yang sangat keras. Dan ada gelembung-gelembung kecil," katanya.     Banyak ahli mengatakan bentuk botol tersebut memperlihatkan botol itu berasal dari akhir abad 18, dan botol tersebut serta isinya telah dikirim ke para ahli sampanye di Perancis untuk dianalisis. "Kami 98 persen yakin bahwa itu adalah sampanye Veuve Clicquot dan itu barangkali (dibuat) antara 1772 (tahun perusahaan itu didirikan) dan 1785," kata Ekstrom. Ia menambahkan bahwa kapal barang tersebut mungkin sedang melakukan pelayaran ke St. Petersburg, lalu ke ibu kota Rusia, Moskwa.     Ia mengatakan mereka telah menemukan anggur pada penyelaman pertama mereka dan belum mengetahui berapa botol yang ada di kapal itu atau apa barang lain yang dibawanya.     Merek sampanye paling tua di dunia saat ini dipegang oleh Perrier-Jouet --yang memiliki dua botol sampanye dari 1825.     Richard Juhlin, ahli sampanye dari Swedia, mengatakan kepada surat kabar Alandstidningen ia percaya sampanye itu adalah Veuve Clicquot.      Ia juga menyatakan kalau sampanye tersebut berasal dari abad 18. Maka, sampanye itu berharga sekitar 500.000 kron Swedia (68.000 dollar AS) per botol.     Karena rongsokan kapal tersebut berada di lepas pantai Aland, bagian otonomi Finlandia, pemerintah setempat akan memutuskan apa yang akan dilakukan dengan bangkai kapal itu --dan sampanye tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com